Last hitting adalah salah satu aspek dasar yang harus kamu kuasai ketika bermain Dota 2, apalagi kalau kamu bermain sebagai carry dan harus mengumpulkan gold sebanyak mungkin. Dalam Dota 2, sebagian besar gold berasal dari creep, dan untuk mendapatkannya, kamu harus menjadi orang yang memberikan killing blow ke creep, entah itu dengan serangan biasa ataupun dengan skill.
Mendapatkan last hit secara konsisten di awal permainan kadang cukup sulit. Karena di fase ini, serangan dan juga skill semua hero rata-rata masih lemah. Namun kalau kamu adalah carry atau mid dalam tim, kamu harus bisa mendapatkan last hit sejak creep pertama muncul, dan sebisa mungkin tidak melewatkan satu creep pun.
Dalam artikel ini, kami akan memberikan beberapa tips untuk merasa nyaman dan bisa mendapatkan last hit secara konsisten, apapun hero yang kamu gunakan.Baca juga: Tips dan Trik Menggunakan Serangan Biasa di Dota 2
1. Kenali dan biasakan diri dengan damage, kecepatan proyektil, serta animasi serangan hero yang kamu pakai
Semua hero memiliki animasi serangan. Artinya ketika menyerang, setiap hero perlu sedikit waktu untuk mengayunkan tangannya sebelum pukulannya masuk atau proyektil serangannya keluar.
Masing-masing hero punya waktu animasi serangan yang berbeda. Ada yang sangat cepat, ada juga yang sangat lambat. Namun yang manapun itu, kamu harus membiasakan diri dengan serangan tersebut agar tahu timing yang tepat untuk mendapatkan last hit.
Ketika kamu menggunakan hero melee atau jarak dekat, kamu hanya perlu memperhitungkan waktu ayunan tangan saja. Namun kalau kamu menggunakan hero jarak jauh, selain animasi ayunan tangan, kamu juga harus tahu waktu tempuh proyektil atau seranganmu.
Sama seperti kecepatan animasi serangan, kecepatan tempuh proyektil ini juga bervariasi. Proyektil dari hero seperti Lina dan Zeus misalnya, sangatlah lambat. Sementara proyektil serangan dari Warlock jauh lebih cepat. Jadi kamu harus membiasakan diri dengan kecepatan proyektil ini juga jika kamu menggunakan hero jarak jauh.
Selain animasi serangan, kamu juga perlu memperhatikan damage seranganmu. Semakin besar seranganmu, semakin besar batas minimum HP creep yang dibutuhkan untuk mendapatkan last hit. Lalu karena bisa menyerang creep lebih awal untuk melakukan last hit, kamu punya timing yang lebih lama untuk mengambil last hit, dan tentunya lebih unggul dari lawanmu ketika saling rebut last hit atau deny.
Untuk hero carry yang tugasnya melakukan farming melalui last hit sejak awal permainan, besarnya damage serangan di level satu adalah hal yang penting. Karena itulah nerf terhadap base attack damage adalah hal yang cukup signifikan untuk hero tipe ini.
2. Tambah damage serangan dengan item
Menyambung penjelasan di poin pertama, tidak semua hero punya damage serangan yang besar. Beberapa hero seperti Sniper misalnya, punya damage serangan yang sangat kecil dan akan kalah telak menghadapi hero lain dengan serangan yang lebih besar. Namun di saat yang sama ia harus melakukan last hit agar bisa mendapatkan item dan menjadi semakin kuat.
Nah, untuk memudahkan last hit, kebanyakan hero yang ingin melakukan farming akan membeli item yang bisa menambahkan damage serangan mereka sejak level satu.
Hero melee atau jarak dekat biasanya melakukan ini dengan cara membeli Quelling Blade yang memberikan bonus 24 damage ketika kamu menyerang creep. 24 bonus damage di awal permainan adalah angka yang signifikan, karena semua hero pada umumnya hanya punya sekitar 50 sampai 70 damage di awal permainan. Karena itulah meskipun harus berada dalam jarak tidak aman, hero melee rata-rata bisa melakukan last hit dengan lebih mudah.
Sementara itu, hero jarak jauh atau ranged biasanya menambah damage dengan item yang menambahkan stats. Umumnya, item yang dibeli adalah Wraith Band atau Null Talisman tergantung atribut utama hero tersebut (agility atau intelligence). Hero agility malah sering mengubah Wraith Band tersebut menjadi Ring of Aquila yang memberikan damage lebih besar.Baca juga: Tips Efisiensi Item, Inventori, dan Shop di Dota 2
3. Gunakan spell dengan bijak jika ingin
Meskipun bisa menambahkan damage dengan item, beberapa hero kadang masih kesulitan melakukan last hit karena animasi serangan dan/atau kecepatan proyektil. Ini paling sering terjadi pada hero jarak jauh, misalnya Lina ataupun Zeus yang sering dimainkan di mid dan harus mendapatkan last hit.
Untuk hero seperti ini, solusinya adalah menggunakan skill yang menghasilkan damage seperti Dragon Slave, Illusory Orb, ataupun Scream of Pain. Zeus malah kadang lebih mengandalkan Arc Lightning daripada serangan biasanya yang memang punya animasi dan kecepatan proyektil yang sangat buruk.
Meskipun memang jauh lebih mudah, kamu harus menggunakan skill ini dengan bijak. Karena umumnya bersifat AoE atau mengenai lebih dari satu musuh, skill ini biasanya akan mendorong lane ke posisi yang tidak menguntungkan untukmu. Jadi, kamu harus tahu betul kapan bisa menggunakan skill untuk mendapatkan last hit.
Selain itu, karena menggunakan mana yang kadang tidak sedikit, pastikan apa yang kamu peroleh setimpal. Jangan menggunakan skill hanya demi mendapatkan satu last hit. Usahakan untuk mendapatkan dua last hit atau lebih sekaligus, atau mengenai lawanmu di lane dan memaksanya menggunakan regenerasi seperti Tango. Dengan begitu kamu mendapatkan value yang lebih banyak dari mana yang kamu keluarkan.
4. Untuk hero jarak jauh, mendekatlah untuk mengkopensasi waktu tempuh proyektil
Satu lagi cara untuk memudahkan last hit sebagai hero jarak jauh adalah mendekat ke creep yang ingin dibunuh. Dengan berada semakin dekat dengan creep yang ingin dibunuh, kamu bisa mengurangi waktu tempuh yang diperlukan seranganmu untuk mengenai creep yang diincar.
Tidak cuma itu, jika kamu berdiri di dekat creep, kamu juga secara tidak langsung punya kesempatan untuk mengancam atau melakukan harass ke hero lawan. Dengan begitu kamu juga bisa mendaratkan serangan secara gratis jika lawanmu mencoba melakukan last hit atau deny, memaksanya mundur atau melakukan trade yang tidak menguntungkan.
Trik menjaga jara dan melakukan last hit dan harass secara bergantian ini cukup sulit dan memerlukan pengetahuan matchup yang sangat luas. Namun jika kamu menguasainya, kamu bisa dengan mudah memenangkan matchup di lane bahkan dalam kondisi satu lawan satu sekalipun.
5. Kenali hitungan serangan tower
Terakhir, kadang kamu dipaksa untuk melakukan last hit di bawah tower. Saat early game, serangan tower jauh lebih kuat dari seranganmu, dan biasanya ini akan membuat last hit jauh lebih sulit.
Namun bukan berarti melakukan last hit di bawah tower itu mustahil. Di awal permainan, kamu bisa mengikuti pola yang ada. Di awal permainan, jika kamu harus melakukan last hit di bawah tower tanpa bantuan creep sama sekali, gunakan pola ini:
- Untuk creep jarak dekat, dari full HP, pukul creep tersebut satu kali di awal, lalu biarkan tower memukulnya lima kali. Setelah itu creep tersebut harusnya punya HP yang berada dalam jangkauan damage seranganmu.
- Untuk creep jarak jauh, dari full HP, pukul creep tersebut sekali di awal, lalu biarkan tower memukulnya dua kali. Setelah itu creep tersebut harusnya punya HP yang berada dalam jangkauan damage seranganmu.
Kalau kamu melakukan last hit di bawah tower dengan bantuan creep sendiri, kamu harus memperhitungkan timing sendiri saat itu juga. Ini kadang sangat sulit atau malah tidak berhasil, tapi jika kamu terbiasa memperhitungkan serangan creep, kamu harusnya akan lebih sering melakukannya dengan sukses.Baca juga: Tips dan Trik Memanipulasi dan Memanfaatkan Interaksi Skill atau Spell