10 Tim Kualifikasi The International 2018 dan Bagaimana Kiprah Mereka Sepanjang Musim Ini
article-banner
10 Tim Kualifikasi The International 2018 dan Bagaimana Kiprah Mereka Sepanjang Musim Ini
Yasser Paragian
Jul 18,2018
share
like

Beberapa waktu lalu, kami sempat membahas delapan tim yang mendapatkan undangan langsung ke The International 2018. Merekalah yang sepanjang musim memperlihatkan prestasi yang menonjol di berbagai turnamen Major dan Minor.

Kali ini, kami akan membahas 10 tim pemenang kualifikasi yang melengkapi line-up peserta The International 2018. Beberapa dari mereka adalah tim yang sama sekali tidak pernah muncul di turnamen Pro Circuit. Namun beberapa di antaranya adalah tim kuat yang harus melewati neraka dan ingin membuktikan bahwa mereka tetap layak diperhitungkan.

1. OG (Eropa)

tim-kualifikasi-ti8-OG

Pada awal musim, OG diprediksi akan menjadi salah satu tim terkuat di Eropa atau bahkan di dunia. Ana yang memutuskan untuk mundur dari tim digantikan dengan Resolut1on. Banyak yang menganggap ini adalah sebuah upgrade mengingat Reso sendiri tampil gemilang di The International 2017 sebagai stand-in untuk Team Empire.

Sayangnya, potensi tersebut sama sekali tidak terwujud. OG kesulitan mencari bentuk permainan dan performa yang mereka inginkan. Berkali-kali mereka tidak mendapatkan hasil yang memuaskan di turnamen Minor dan Major, atau bahkan tidak lolos sama sekali dari kualifikasi. Mereka sempat mendapatkan titik terang ketika menjuarai MDL Macau, tapi setelah itu mereka kembali mengecewakan.

Merasa roster tersebut tidak akan bisa maju ke The International, OG akhirnya membuat perubahan. Reso keluar dari tim di luar jadwal roster lock dan membuat OG harus melalui jalur kualifikasi agar bisa lolos ke The International 2018. Namun perubahan belum berhenti sampai di situ. Secara mengejutkan dua anggota mereka, Fly dan S4, direkrut oleh Evil Geniuses. Ini membuat OG harus mencari pengganti segera.

Mereka mendapatkan pengganti yaitu Ana yang kembali ke tim serta seorang pub-star Topson. Sepanjang kualifikasi, OG mendominasi regional Eropa dan dengan mudah merebut satu-satunya slot untuk wilayah tersebut. Pertanyaannya, apakah mereka bisa tampil solid di The International 2018 yang penuh dengan tim-tim kuat?

Prestasi di Pro Circuit

  • Juara 1 MDL Macau (Minor)
  • Juara 3-4 Dota Summit 8 (Minor)
  • Juara 3-4 Captains Draft 4.0 (Minor)

2. Evil Geniuses (Amerika Utara)

tim-kualifikasi-ti8-eg

Perjalanan Evil Geniuses tahun ini termasuk sangat berat. Sebagai salah satu tim unggulan, ekspektasi terhadap tim ini jelas sangat tinggi. Sayangnya kenyataannya termasuk mengecewakan untuk tim seperti Evil Geniuses. Di luar finish di empat besar di beberapa turnamen, mereka tidak pernah keluar sebagai juara di turnamen manapun.

Merasa perlu melakukan perubahan, Evil Geniuses berpisah dengan Universe dan merekrut Misery. Ini juga menggeser posisi pemain, di mana Fear kemudian mengisi posisi mid sementara Sumail mengisi offlane.

Itu pun sayangnya tidak cukup untuk memperbaiki performa mereka. Selain juara di GESC Indonesia, Evil Geniuses tidak pernah finish di empat besar di turnamen manapun. Ini jelas memaksa mereka kembali melakukan perubahan. Fear dan Misery dikeluarkan dari tim, digantikan oleh Fly dan S4 dari OG.

Perubahan tersebut awalnya terlihat tidak efektif saat China Supermajor. Namun di kualifikasi The International 2018, mereka akhirnya mulai tampil lebih solid dan berhasil merebut satu slot sebagai wakil Amerika Utara.

Tidak ada yang tahu seperti apa bentuk terkuat dari Evil Geniuses kali ini. Namun jika mereka berhasil mendapatkan bentuk permainan yang ideal, tim ini jelas layak ditakuti kembali.

Prestasi di Pro Circuit:

  • Juara 3-4 PGL Open Bucharest (Minor)
  • Juara 3 DreamLeague Season 8 (Major)
  • Juara 3-4 ESL One Genting 2018 (Minor)
  • Juara 1 GESC Indonesia (Minor)

3. VGJ.Storm

tim-kualifikasi-ti8-vgjstorm

VGJ.Storm adalah sebuah tim kejutan yang muncul di saat-saat terakhir. Sepanjang awal musim, mereka tidak pernah meraih prestasi apa-apa dan jarang muncul di turnamen Pro Circuit.

Semuanya berubah ketika Resolut1on bergabung dengan roster ini. Dalam waktu sebulan, mereka kemudian berhasil meraih dua finish yang signifikan, yaitu juara di GESC Thailand dan juara 2 di MDL Changsha Major.

Poin yang mereka peroleh tidak berarti apa-apa karena mereka tetap harus bermain di kualifikasi The International 2018. Namun momentum positif serta pengalaman tersebut terbukti ampuh meloloskan mereka dari kualifikasi Amerika Utara.

Prestasi di Pro Circuit:

  • Juara 1 GESC Thailand (Minor)
  • Juara 2 MDL Changsha Major (Major)

4. OpTic Gaming

tim-kualifikasi-ti8-optic

Dengan kepemimpinan ppd, OpTic Gaming yang awalnya bernama The Dire terlihat menjanjikan dengan perpaduan pemain veteran ditambah satu pemain muda.

Meskipun begitu, performa mereka masih kurang memuaskan di awal musim. Setelah mengganti Misery dengan 33, potensi mereka baru benar-benar terlihat.

Berangsur, hasil mereka di turnamen mulai membaik. Puncaknya adalah ketika mereka keluar sebagai juara Starladder Season 5 serta runner-up ESL One Birmingham 2018. Mereka berpeluang menginjak delapan besar ranking Pro Circuit jika berhasil finish empat besar di China Supermajor. Sayangnya itu tidak terjadi.

Terlepas dari itu, mereka tetap solid sepanjang kualifikasi dan berhasil merebut satu dari tiga slot untuk Amerika Utara.

Prestasi di Pro Circuit:

  • Juara 1 Starladder ImbaTV Invitational Season 5 (Minor)
  • Juara 2 ESL One Birmingham (Major)

5. Fnatic

tim-kualifikasi-ti8-fnatic

Sepanjang musim, Fnatic sering naik turun dalam hal performa. Ketatnya persaingan di kualifikasi Asia Tenggara membuat mereka sering absen dari berbagai turnamen. Namun ketika mereka lolos dan hadir di turnamen Minor atau Major, mereka terlihat cukup menjanjikan. Ini paling terlihat ketika mereka merekrut Universe menggantikan Ohaiyo saat periode roster lock kedua.

Sayangnya, beberapa finish empat besar di berbagai turnamen jauh dari cukup untuk mendongkrak posisi mereka yang nyaris berada di delapan besar Pro Circuit. Ini memaksa mereka untuk berjuang dari kualifikasi untuk masuk ke The International 2018.

Posisi mereka di kualifikasi sempat terancam karena hanya menempati peringkat diga di fase grup. Untungnya performa mereka tetap solid di saat penting dan menjadi tim pertama yang lolos ke The International 2018 dari regional Asia Tenggara.

Prestasi di Pro Circuit:

  • Juara 2 Dota Summit 8 (Minor)
  • Juara 4 ESL One Katowice 2018 (Major)
  • Juara 2 DreamLeague Season 9 (Minor)
  • Juara 3-4 Starladder ImbaTV Invitational Season 5 (Minor)
  • Juara 3-4 GESC Thailand (Minor)
  • Juara 4 ESL One Birmingham (Major)

6. TNC Predator

tim-kualifikasi-ti8-tnc

TNC Predator mengalami nasib yang kurang lebih sama dengan Fnatic. Kuatnya Mineski membuat mereka kesulitan lolos dari kualifikasi Asia Tenggara untuk berbagai turnamen.

Mereka sempat mendapatkan finish yang memuaskan di beberapa turnamen Major dan Minor. Namun poin mereka jauh dari cukup untuk bisa mendapatkan undangan langsung ke The International 2018.

Saat kualifikasi The International 2018, mereka tampil cukup solid di fase grup, namun sempat kalah dari Fnatic di playoff. Pada akhirnya mereka berhasil lolos meskipun harus melakukan team kill dengan mengalahkan TNC Tigers yang dipimpin oleh mantan kapten mereka, 1437.

Prestasi di Pro Circuit:

  • Juara 2 MDL Macau (Minor)
  • Juara 4 Dota 2 Asia Championship 2018 (Major)

7. Winstrike

tim-kualifikasi-ti8-winstrike

Winstrike adalah akuisisi dari roster FlyToMoon. Terdiri dari pemain-pemain buangan regional CIS, tim ini terbentuk tepat setelah periode roster lock kedua.

Mereka hanya sempat lolos ke dua turnamen. Yang pertama, yaitu Starladder Season 5, berakhir kurang memuaskan. Namun di Epicenter XL, mereka berhasil membuat kejutan dan finish di peringkat tiga.

Tidak lama setelah itu, mereka kemudian berhasil lolos ke The International 2018 melalui jalur kualifikasi regional CIS.

Prestasi di Pro Circuit:

  • Juara 3 Epicenter XL (Major)

8. Team Serenity

tim-kualifikasi-ti8-serenity

Tidak banyak yang bisa diceritakan dari Team Serenity. Selain zhizhizhi, mereka adalah tim minim pengalaman yang tidak pernah bermain di turnamen besar. Tidak heran jika mereka luput dari pantauan banyak orang.

Namun sepanjang kualifikasi The International 2018 regional Cina, mereka adalah tim kejutan yang berhasil mengalahkan tim kuat seperti LGD.Forever Young dan Invictus Gaming. Ini membuat mereka berhasil menjadi tim pertama yang lolos ke The International 2018 dari regional ini.

Banyak yang menganggap bahwa Team Serenity adalah ‘The New Wings Gaming’. Namun itu baru bisa dibuktikan nanti di bulan Agustus.

9. Invictus Gaming

tim-kualifikasi-ti8-ig

Cina adalah regional neraka dengan persaingan yang sangat ketat. Ada banyak tim kuat yang harus saling mengalahkan untuk mendapatkan tempat di turnamen Pro Circuit.

Sayangnya Invictus Gaming adalah tim yang tidak pernah mendapatkan kesempatan di turnamen manapun. Meskipun begitu, saat kualifikasi The International 2018 mereka mampu membuktikan bahwa merekalah yang lebih siap dari regional tersebut, apalagi setelah tim kuat lain seperti Vici Gaming dan VGJ.Thunder sudah mendapatkan tiket langsung.

10. Pain Gaming

tim-kualifikasi-ti8-pain-gaming

Sebagai regional yang paling lemah musim ini, Pain Gaming tidak punya prestasi yang mentereng sepanjang musim. Jika berhasil hadir di turnamen Pro Circuit, mereka biasanya harus puas finish di peringkat terakhir.

Begitu W33 masuk di bulan April, nasib mereka mulai berubah. Prestasi mereka mulai naik. Dari delapan besar di Epicenter XL, mereka kemudian berhasil meraih posisi tiga di ESL One Birmingham 2018.

Mereka sempat kesulitan untuk lolos dari kualifikasi The International 2018 regional Amerika Selatan. Namun setelah sedikit kontroversi, mereka akhirnya berhasil lolos mewakili Amerika Selatan.

Prestasi di Pro Circuit:

  • Juara 3 ESL One Birmingham 2018

Menurut kamu, apakah salah satu dari 10 tim ini bisa menjadi tim kuat di The International 2018 nanti? Atau mereka hanya akan jadi pelengkap saja dan tereliminasi begitu saja?

Artikel Terkait

Tags:
The International 2018