Tilting adalah sebuah kondisi emosi yang terjadi selama alami, tapi akan sangat mengganggu jika kamu sedang bermain game. Ketika bermain Dota 2, League of Legends, CS:GO, atau game, kompetitif lainnya, kamu mungkin pernah mendapati situasi di mana kamu merasa emosional. Penyebabnya macam-macam, kamu kalah ranked match berkali-kali, temanmu melakukan kesalahan fatal atau bermain dengan buruk.
Kamu mungkin tidak marah atau mengamuk, tapi karena tersulut, kamu jadi mudah terpancing dan melakukan kesalahan yang tidak perlu. Kamu mengambil tindakan yang sebenarnya kamu tahu merupakan tindakan yang terlalu berbahaya. Kondisi ini biasanya disebut dengan tilting atau tilted.
Semua orang pasti pernah mengalami tilting, entah itu kamu sendiri atau pemain profesional sekalipun. Namun beberapa pemain yang profesional dan berpengalaman lama kelamaan bisa mengendalikan diri dan tidak pernah lagi mengalami tilting, sementara kamu mungkin masih saja terjebak dalam lingkaran setan yang sama.
Nah, dalam artikel ini kami akan menjelaskan apa itu tilting, kenapa tilting bisa terjadi, dan bagaimana cara mencegah dan mengatasinya.
Apa Itu Tilting dan Kenapa Bisa Terjadi
Meskipun cukup populer di dunia video game, tilting adalah istilah yang berasal dari poker. Definisnya kurang lebih mirip, yaitu “kebingungan emosional” yang menyebabkan seorang pemain mengambil keputusan atau strategi yang tidak optimal. Umumnya, keputusan tidak optimal ini cenderung agresif dan si pelaku sendiri sebenarnya tahu apa yang sedang ia lakukan.
Tilting terjadi karena reaksi pada bagian otak yang dikenal dengan nama Amygdala yang salah satu fungsi utamanya adalah memproses reaksi emosional. Amygdala ini menyimpan ingatan berupa apa yang harus dilakukan jika kamu menghadapi situasi emosional, termasuk bahaya atau ancaman.
Jika kamu berada dalam situasi fight, flight, or freeze, Amygdala akan mengambil alih, atau sering disebut sebagai Amygdala Hijack. Amygdala mampu memproses informasi jauh lebih cepat dari otak rasional. Makanya, saat kamu akan dipukul oleh orang lain, kamu akan berusaha untuk menghindar tanpa pikir panjang. Ini karena Amygdala mengambil alih mengirim informasi bagaimana kamu harus bereaksi terhadap pukulan tersebut.
Selama punya informasi mengenai cara bereaksi terhadap kondisi emosional atau ancaman yang kamu hadapi, Amygdala akan sangat membantumu. Namun masalah terjadi ketika Amygdala menemui ancaman yang asing dan tidak tahu bagaimana cara menanggapinya. Amygdala Hijack akan tetap terjadi dan akan mengambil alih kendali tubuhmu, membuatmu bereaksi dengan cepat tanpa pikir panjang. Namun karena tidak tahu harus melakukan apa, kamu akhirnya bereaksi secara tidak rasional, gegabah, dan destruktif.
Nah, proses yang sama terjadi ketika bermain game. Saat bermain, kamu mengalami kekalahan beruntun di ranked match, rekan setimmu bermain sangat buruk dan membuat timmu tertinggal, dan sebagainya. Dari situ, kamu mulai takut atau kesal karena akan kalah dan membuatmu turun rank.
Amygdala menganggap itu sebagai reaksi emosional, dan akhirnya mengambil alih kendali otakmu. Namun karena tidak tahu harus memberikan reaksi apa, kamu akhirnya mengalami tilting.
Kamu mungkin marah-marah dan mengamuk, atau mungkin cuma diam. Namun terlepas dari reaksimu di permukaan, kamu mulai berpikir dan bertindak tidak rasional. Kamu mulai mengambil keputusan atau tindakan yang jelas buruk. Namun karena tilting alias Amygdala mengambil alih tanpa tahu harus melakukan apa, kamu tidak lagi mempertimbangkan risiko atas tindakan tersebut dan tetap melakukannya. Kondisi bermainmu yang awalnya buruk akhirnya menjadi semakin buruk karena kamu mengalami tilting.
Bagaimana Cara Mencegah dan Mengatasi Tilting
Dari penjelasan di atas, ada dua faktor utama yang menjadi masalah pada tilting. Pertama, otakmu menganggap kekalahan, kehilangan rank, atau provokasi orang lain sebagai sebuah ancaman. Kedua, ketika kamu tetap kalah atau kehilangan rank, otakmu, atau lebih tepatnya Amygdala, sama sekali tidak tahu cara menanggapinya.
Solusi untuk mencegah dan menghadapi tilting tentunya adalah menangani dua faktor tersebut. Namun secara spesifik, berikut beberapa hal yang bisa kamu lakukan agar kamu tidak tilting dengan mudah atau bisa “dingin” dengan cepat jika kamu mengalami tilting.
1. Jangan Terlalu Serius dan Menganggap Kemenangan/Kekalahan adalah Segalanya
Meskipun terkesan sederhana, namun tindakan pencegahan ini sebenarnya cukup sulit dilakukan. Agar tidak tilting, jangan terlalu serius menganggap hasil dari tiap pertandingan. Kalah sekali atau kehilangan sedikit rank tidak akan membuat semua harapanmu hilang. Kamu tetap bisa mencoba lagi dan berusaha menjadi pemain terbaik.
Saran saya, apapun hasilnya, ketimbang marah-marah dan berujung ke tilting, selalu evaluasi permainanmu kembali. Perhatikan kembali apakah kamu melakukan kesalahan atau adakah sesuatu yang bisa kamu lakukan dengan baik di permainan sebelumnya? Dengan begitu, selain belajar hal baru, kamu bisa move on ke permainan berikutnya dengan kondisi mental yang lebih positif.
Sebaliknya, jika kamu terlalu serius menganggap tiap kekalahan, kamu akan akan masuk ke permainan berikutnya dengan kondisi marah dan mental yang tidak stabil. Lalu karena tilting, kamu malah akan bermain lebih buruk. Tidak cuma itu, kamu kemudian akan menyalahkan orang lain atas semua hal, mulai dari hal kecil sampai kesalahanmu sendiri. Kamu membuat permainan jadi tidak menyenangkan untuk dirimu sendiri maupun orang lain.
Baca juga: 5 Tips untuk Memenangkan Pertandingan dan Menaikkan Solo MMR di Dota 2
2. Pertahankan Mood Positif Dalam Permainan
Salah satu penyebab tilting adalah orang lain, entah itu rekan setim atau lawanmu. Rekan setimmu mungkin melakukan kesalahan yang membuat timmu makin tertinggal. Atau ada seseorang dalam permainan yang melakukan flaming dan provokasi dan menyulut emosimu.
Masih banyak lagi faktor luar yang bisa membuat tilting. Namun meskipun memang sulit dikendalikan, kamu harus mencari cara untuk menanggapinya dengan positif agar tidak mengalami tilting.
Misal, ketika rekan setimmu melakukan kesalahan dan terlihat bingung atau tidak percaya diri, jangan langsung berpikir bahwa kamu akan kalah karena kamu punya rekan setim yang tidak kompeten.
Permainan belum berakhir, dan kamu masih bisa berusaha melakukan sesuatu. Bantu rekan setim tersebut. Beritahu dia apa yang sebaiknya dia lakukan dengan kalimat yang konstruktif. Beri dia dukungan dan jangan terus menerus membahas kesalahan yang ia lakukan. Ini akan mencegahmu dari tilting, sekaligus mempertahankan peluangmu untuk menang, karena rekan setimmu masih berada dalam kondisi mental yang positif.
Jika kamu menghadapi pemain yang toxic, marah-marah, atau suka melakukan provokasi, jangan terpancing. Tanggapi dengan positif jika kamu merasa perlu menanggapi, misal minta maaf jika kamu melakukan kesalahan. Jika ternyata ia tidak berhenti dan terus mengeluarkan kata-kata yang tidak menyenangkan, mute pemain tersebut. Kamu tidak ingin mood bermainmu rusak dan akhirnya tilting hanya karena ucapan orang lain.
Dengan tahu menghadapi semua hal yang kamu anggap sebagai ancaman, kamu akan terhindar dari tilting. Ini mungkin perlu latihan, karena otakmu perlu mengingat cara untuk menanggapi ancaman tersebut. Namun jika sudah terbiasa, kamu akan kebal dengan semua hal tersebut.
Baca juga: Pentingnya Komunikasi dalam Game Berbasis Tim
3. Jika Kamu Tilting, Berhentilah Sejenak
Jika kamu ternyata mengalami tilting, ada baiknya kamu berhenti bermain selagi kamu bisa. Misal kamu sudah mengalami tiga kekalahan beruntun dan mengalami tilting, menjauhlah. Jalan-jalanlah keluar, ambil segelas air, main game lain, olahraga, atau cuci muka. Intinya, lakukan hal lain yang bisa membuatmu lebih rileks dan melupakan semua kekalahan yang membuatmu tilting.
Tiap orang punya batasan yang berbeda untuk ini. Kamu mungkin bisa menelan tiga kekalahan beruntun di public matchmaking sebelum akhirnya merasa frustrasi atau tilting. Namun pemain lain mungkin akan segera berhenti bermain begitu ia kalah sekali saja di public matchamking. Yang manapun itu, pastikan kamu sadar kapan kamu mulai merasa frustrasi dan mulai dikendalikan oleh emosi. Saat itu terjadi, berhentilah segera dan tenangkan diri dengan melakukan hal yang lain.
Tilting adalah kondisi yang bisa terjadi ke siapa saja, terutama mereka yang kurang berpengalaman dalam bidangnya. Namun jika kamu ingin menjadi pemain serius atau kompetitif, kamu harus punya mental yang kuat dan kebal dari tilting. Karena dalam turnamen, kamu mungkin akan terus bermain selama beberapa jam tanpa istirahat yang cukup untuk menenangka diri dari tilting. Jadi solusi terbaik adalah mencegah tilting melanda.
Jika ternyata rekan setimmu yang mengalami tilting, maka tugasmu adalah berusaha menenangkannya dan memberinya dukungan moral agar ia terlepas dari tilting. Perlihatkan sikap positifmu, dan katakan padanya bahwa timmu masih bisa menang, selama ia bisa menikmati pertandingan yang ia mainkan.
Sumber gambar: ESL (Flickr), Monster Energy, Greg Laird (Flickr)