Ada banyak faktor yang perlu kamu pertimbangkan ketika ingin memilih hero yang akan dimainkan dalam sebuah pertandingan Dota 2. Salah satunya adalah lane matchup.
Sesuai namanya, lane matchup adalah perbandingan kekuatan antara hero yang bertemu di lane selama di fase laning, yaitu dari mulai hingga paling lama menit 10 pertandingan.
Siapa saja yang kamu hadapi di lane akan sangat menentukan bagaimana kamu harus bermain di lane sepanjang awal permainan. Ini meliputi item apa saja yang harus kamu beli, sejauh mana kamu bisa mengendalikan lane, bagaimana kamu bisa bertahan hidup, apakah kamu bisa mendapatkan kill di awal, sampai ke pertanyaan apakah kamu perlu mendapatkan perlindungan atau gank dari support. Tujuannya tentu saja agar kamu bisa melakukan transisi dari early ke mid game dengan baik atau sesuai rencana.
Memang, laning phase hanya berlangsung selama beberapa menit dalam permainan. Namun jika kamu tertinggal terlalu jauh sejak laning phase, jangan harap kamu bisa berkontribusi dengan mudah di fase berikutnya dalam pertandingan.
Berikut adalah beberapa hal yang menentukan lane matchup tiap hero.
Apa yang Bisa Kamu Lakukan vs Lawan bisa Lakukan
Beberapa hero bisa melakukan banyak hal dan berkontribusi secara signifikan di awal permainan, sementara beberapa di antaranya tidak. Kenali apa saja yang bisa dilakukan oleh hero yang kamu gunakan jauh sebelum kamu keluar dari markas.
Apakah kamu punya skill AoE yang bisa membantumu mengambil last hit, melakukan harass, dan sekaligus mengendalikan lane? Apakah kamu cukup tanky atau punya skill untuk kabur untuk bertahan hidup? Lalu untuk carry atau hero yang fokus melakukan farm, seberapa mudah kamu bisa mendapatkan last hit?
Tidak cuma itu, tanyakan pertanyaan yang sama pada hero lawan yang mungkin akan kamu hadapi di lane. Apa saja yang bisa dan ingin ia lakukan di lane? Apakah itu akan mengganggumu? Sebaliknya, apakah kamu bisa mengganggu bahkan mengusirnya?
Apa saja yang bisa kamu lakukan menghadapi lawanmu dan seberapa efektif kamu atau lawanmu bisa melakukannya akan sangat menentukan keunggulanmu saat berada di lane. Ini juga akan menentukan item apa saja yang perlu kamu dapatkan di awal permainan.
Ayo ambil pertandingan antara Secret vs Execration di The International 2017 sebagai contoh. Lane mid mengadu Templar Assassin dengan Shadow Fiend. Keduanya bisa mendapatkan last hit dengan mudah berkat serangan fisik mereka yang besar dari Necromastery dan Refraction.
Keduanya juga bisa melakukan waveclear. Shadow Fiend bisa menggunakan Shadow Raze, sedangkan Templar Assassin bisa menggunakan Psi Blade. Bedanya adalah, Shadow Fiend sama sekali tidak bisa melakukan harass baik dengan serangan biasa atau Shadow Raze karena adanya Refraction. Tetapi dengan pengambilan posisi yang baik, Psi Blade Tempar Assassin bisa memberikan harass yang cukup serius ke Shadow Fiend yang terkenal cukup squishy.
Baca juga: Tips dan Trik Dota 2: Melakukan Last Hit
Dari perbandingan itu, Templar Assassin jelas lebih unggul dalam 1v1 matchup, apalagi keduanya membeli item yang sama di awal. Masing-masing bisa melakukan last hit, namun Templar Assassin bisa melakukan harass dengan mudah, membuat Shadow Fiend kesulitan melakukan last hit tanpa menerima damage.
Semuanya Sedikit Lebih Rumit Saat Ada Dua Hero atau Lebih
Contoh di atas baru dalam konteks 1v1. Semua dinamika di lane ini akan lebih rumit ketika kamu bermain dengan dan/atau menghadapi dua hero atau lebih. Ingat, ketika ada hero lain di lane, kamu juga harus mempertimbangkan hero tersebut. Apa yang ingin ia capai dan bagaimana ia melakukannya? Apakah upayanya tersebut akan membantumu yang juga punya urusan sendiri? Lalu bagaimana dengan lawan di lane? Apakah kehadiran rekan setim di lane akan membuat lawan makin kesulitan, atau malah sebaliknya?
Memang, di atas kertas punya lebih dari satu hero di sebuah lane akan sangat bagus, terutama di lane samping. Namun perlu diingat bahwa bahkan di awal permainan, tiap pemain harus bisa mencapai sesuatu secara efektif, namun tidak mengganggu hero lain dalam tim yang mungkin lebih membutuhkan.
Ayo sekali lagi mengambil contoh di pertandingan yang sama. Dalam pertandingan ini, duet safe lane Secret, Phantom Lancer dan Witch Doctor, menghadapi Clockwerk seorang diri. Layaknya carry, prioritas Phantom Lancer di lane adalah melakukan farm. Ia melakukan harass dengan Spirit Lance, namun ia tidak bisa dan memang tidak ingin mengincar kill di awal.
Sementara Witch Doctor hanya ingin menjaga Phantom Lancer agar ia bisa melakukan farm dengan aman sambil mendapatkan XP. Sambil melakukan itu, ia juga perlu melakukan zoning dan harass ke Clockwerk yang mencoba mengganggu plus mendapatkan level enam sesegera mungkin.
Sebagai support, Witch Doctor punya animasi serta damage serangan yang bagus. Lalu karena memiliki serangan jarak jauh, ia juga bisa melakukan harass dengan mudah ke Clockwerk yang merupakan hero jarak dekat. Phantom Lancer yang merupakan hero jarak dekat mungkin akan terganggu dengan Power Cogs dari Clockwerk.
Meskipun begitu, Clockwerk jelas akan menerima harass serta potensi kill dari dua hero ini di lane. Karena itulah Clockwerk harus tetap berhati-hati meskipun ia punya kemampuan merusak creep equilibrium.
Saat berada di lane, Witch Doctor sendiri tentunya perlu melakukan harass dan melakukan inisiasi stun jika melihat peluang kill. Namun di luar itu, ia bisa melakukan pull dan mengambil Bounty Rune. Apalagi dengan adanya Templar Assassin dalam permainan, ia bisa meluangkan waktu melakukan pull jika diperlukan.
Apa yang Harus Dilakukan untuk Mencegah Lane Matcup yang Tidak Menguntungkan?
Hero matchup adalah sesuatu yang sulit diubah. Beberapa hero sejak awal memang sudah lebih unggul dibanding hero lainnya ketika diadu di lane saat awal permainan. Hero seperti Outworld Devourer, Razor, serta Viper misalnya dikenal hampir selalu bisa memenangkan lane 1v1 mid menghadapi hampir semua hero. Hero seperti Lina, Puck, dan Queen of Pain terkenal kuat dan unggul dalam banyak matchup berkat kemampuannya melakukan waveclear serta punya serangan jarak jauh.
Dengan keunggulan itu, semua hero tersebut bisa mencapai tujuan mereka dengan mudah. Sementara lawannya akan kesulitan mencapai tujuan mereka di lane, dan jika dibiarkan, akan membuatnya tertinggal jauh dan tidak bisa berkontribusi banyak nantinya.
Jika sudah berpengalaman, seorang pemain pasti bisa memahami lane matchup hero yang ia mainkan. Dari situ, ia bisa menyesuaikan diri jika ia menghadapi lane matchup yang buruk atau tidak menguntungkan untuknya.
Ada beberapa cara untuk meminimalisir lane matchup yang tidak menguntungkan ini. Salah satu caranya adalah dengan membeli item. Pada contoh di atas misalnya, untuk mengurangi ancaman kill serta harass dari Witch Doctor dan Phantom Lancer, Clockwerk membeli Boots of Speed sejak awal pertandingan. Dengan begitu ia bisa segera kabur jika Witch Doctor dan Phantom Lancer berusaha melakukan kill.
Jika memungkinkan, kamu juga bisa meminta bantuan dari rekan setimmu di lane. Pada contoh di atas, karena tahu akan tertinggal karena kalah dalam hal lane matchup, Sand King berada di mid menemani Shadow Fiend untuk memastikan Invoker bisa melakukan farm tanpa harus menerima terlalu banyak gangguan.
Hal yang sama juga sebenarnya juga berlaku untuk Clockwerk. Jika ia ingin mendapatkan kondisi lane yang lebih baik, ia bisa meminta salah satu support timnya untuk datang ke lane dan melakukan gank. Membunuh Phantom Lancer mungkin sulit karena ia bisa kabur dengan Doppleganger. Namun Witch Doctor adalah salah satu target yang cukup empuk dan bisa mati dengan mudah jika bisa dikurung dengan Power Cogs. Apalagi Clockwerk sendiri membeli Boots of Speed sejak awal permainan, sehingga ia bisa mengejar Witch Doctor dengan mudah untuk dikurung di dalam Power Cogs.
Namun satu hal yang perlu kamu ingat adalah, bantuan berupa gank dan rotasi dari support adalah sumber daya yang cukup terbatas. Bukan tidak mungkin, support timmu sama sekali tidak bisa membantumu karena harus fokus menjaga lane lain yang juga kesulitan atau harus dijaga.
Jika sudah berada dalam kondisi ini dan kamu sama sekali tidak bisa mencapai apa-apa di lane, tinggalkan lane tersebut. Pindah ke hutan, atau lakukan roatasi dan gank ke lane lain. Intinya, jangan berdiam diri saja dan tidak mencapai apa-apa hanya karena kamu “diusir” dari lane. Lakukan sesuatu yang membuatmu lebih berguna di awal permainan.
Paling parah, jika kamu jelas sudah kalah dalam lane matchup dan tidak bisa berubat banyak, pastikan kamu bermain hati-hati dan tidak tertinggal terlalu jauh. Dengan begitu saat melakukan transisi ke mid dan late game kamu bisa mengejar ketertinggalan dengan mudah.
Semua yang saya dijelaskan di atas adalah hal mendasar dan sifatnya “di atas kertas”. Jika di atas kertas kamu unggul dalam lane matchup, kamu jelas ingin mewujudkan dan mempertahankan keunggulan tersebut. Itu berarti kamu harus melakukan kemampuan laning yang baik.
Namun situasi tentu saja bisa berubah setiap saat. Bisa saja lawanmu di luar dugaan ditemani oleh seorang support. Bisa saja support lawan melakukan gank dan rotasi untuk menghilangkan keunggulan yang kamu miliki. Bisa saja rekan setimmu kalah telak di lane lain sehingga kamu harus mengubah rencana awalmu.
Selalu prediksi dan antisipasi segala sesuatu yang bisa terjadi di lane. Jika ada hal yang terjadi dan tidak sesuai rencana, kamu harus menyesuaikan diri dengan cepat. Jika tidak, kamu akan kalah dengan mudah di lane, meskipun di atas kertas kamu punya lane matchup yang mudah.