Pandemi Covid-19 membuat banyak aktivitas yang biasanya melibatkan keramaian tidak bisa diadakan, termasuk turnamen esports besar. Seiring waktu beberapa penyelenggara turnamen mulai kembali mengadakan turnamen offline meskipun dengan protokol dan kebijakan baru. Sayangnya Valve yang harus menunda Dota 2 sepertinya tidak tertarik mencari cara untuk mengadakan The International 10 segera.

Seperti yang sudah kita ketahui, The International 10 rencananya akan diadakan di Stockholm, Swedia. Tapi akibat pandemi Covid-19, turnamen terbesar Dota 2 tersebut akhirnya ditunda. Valve mengatakan mereka berencana akan mengadakan The International 10 di awal tahun 2021. Hanya saja hingga saat ini belum ada rencana atau pengumuman lebih lanjut mengenai The international maupun musim Dota Pro Circuit.

Menanggapi situasi yang masih abu-abu, beberapa figur di komunitas Dota 2 mulai mengkritik Valve yang seolah diam dan tidak mengambil tindakan. Caster Kyle menjabarkan semua keluhan yang ia miliki di sebuah blog post.

.TI 1Øhttps://t.co/FxJGGzqxzr

— Kyle Freedman (@keepingitKyle) October 9, 2020

Kekhawatiran Kyle juga disetujui oleh banyak figur Dota 2 di China. Mereka bahkan menceritakan bahwa China dan pemerintah setempat (khususnya Shanghai) siap “menampung” Valve untuk mengadakan The International 10. Berbagai pihak mulai dari Perfect World, ImbaTV, hingga LGD Gaming yang aktif di scene Dota 2 China juga memberikan kesaksian yang sama. Hanya saja Valve menolak tawaran tersebut.

Meskipun jadi negara pertama yang dilanda Covid-19, China dengan cepat berusaha berbenah. Khusus di ranah esports, mereka juga berusaha untuk bisa mengadakan turnamen offline meskipun harus mengalami perubahan. Sebagai contoh, saat artikel ini ditulis, turnamen League of Legends World Championship 2020 sedang berlangsung di China. Meskipun pemain harus datang ke China dua minggu lebih awal untuk melewati karantina dan bermain tanpa penonton, turnamen dunia tersebut tetap berlangsung.

via Dotesports