Defender adalah salah satu posisi yang kalian jalankan ketika bermain VALORANT, baik di awal game atau di babak selanjutnya setelah 12 ronde berlangsung. Dibanding dengan Attacker, Defender tidak terlalu leluasa untuk mendikte jalannya pertandingan. Namun, strategi untuk Defender biasanya lebih terstruktur ketimbang Attacker.
Perbedaan lainnya adalah cara memenangkan ronde permainan. Attacker punya dua cara untuk menang, sementara Defender punya tiga cara untuk menang. Ketiga cara tersebut antara lain adalah menjinakkan spike, membunuh semua tim lawan, dan tidak membiarkan Attacker menanam spike hingga waktu untuk satu ronde habis.
Tak peduli di posisi apa, kalian tentu ingin memenangkan ronde sebanyak mungkin saat bermain VALORANT. Untuk dapat mempermudah mencapai tujuan tersebut, kalian setidaknya harus memahami strategi Defender mana yang cocok diterapkan untuk menghadapi variasi serangan dari Attacker. Strategi yang kami maksud tidak hanya soal “bertahan” saja.
Berikut adalah panduan kami mengenai strategi Defender di VALORANT.
Strategi umum Defender
Pada dasarnya, setiap map memiliki dua site yang perlu dijaga, kecuali Haven yang memiliki tiga site. Strategi umum yang dipakai oleh Defender adalah membagi tim menjadi 2-3 pemain untuk menjaga sebuah site. Untuk Haven, formasi 1-1-1-2 (A-Garage-B-C) biasa digunakan untuk menjangkau semua area. Namun, tak ada jarang ada tim yang mengosongkan Garage atau Site B sepenuhnya.
Dengan strategi ini, kalian juga harus tahu Agent mana yang cocok untuk menjaga area tertentu. Memposisikan dua Agent bertipe Sentinel di area yang sama bisa dibilang mubazir, sehingga ada baiknya kedua pemain tersebut berpencar ke area yang berbeda. Selain itu, pemain Sentinel juga harus paham di mana mereka harus meletakkan kemampuannya. Sebisa mungkin, jangan menggunakan setup kemampuan yang sama di setiap ronde.
Controller dan Initiator bisa menjadi anchor yang kuat di sebuah site, namun kedua Agent ini juga dapat ditempatkan di posisi yang mudah untuk melakukan rotasi. Duelist merupakan peran pendukung di Defender. Mereka bisa menjadi orang ketiga, pengguna Operator, yang pertama melakukan rotasi, atau menjadi flanker.
Bertahan dengan lima pemain sekaligus
Strategi ini biasa dikenal dengan sebutan stacked defense. Memposisikan lima pemain di satu site bisa dibilang sebuah perjudian, hit or miss. Kondisi yang tepat untuk menerapkan strategi ini adalah ketika kalah di ronde pistol atau saat kalian sedang bermain di ronde eco. Dibanding dengan berpencar dan diabsen satu per satu, berkumpul untuk menghajar Attacker yang masuk ke sebuah site bisa menjadi opsi yang lebih baik.
Bermain secara pasif
Bermain pasif atau bermain disiplin adalah salah satu strategi Defender terbaik yang bisa kalian gunakan. Logikanya, kalian adalah seorang pemain bertahan yang tugasnya tentu saja untuk mencegah penyerang membobol sebuah site. Tujuan utama dari strategi ini adalah untuk menghabiskan waktu Attacker sebanyak mungkin.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk memuluskan tujuan tersebut. Pertama, cari informasi keberadaan musuh sebanyak mungkin. Jika perlu, bawa dua Initiator sekaligus dan letakkan mereka di site berbeda. Hal ini berguna untuk menebak site mana yang bakal dituju oleh Attacker. Jika kalian bukan seorang Initiator, kalian bisa melakukan jump peek untuk menambah informasi yang tersedia.
Kedua, menahan angle-angle tertentu untuk mengawasi pergerakan musuh. Kemungkinan terbaiknya adalah kalian bisa mendapatkan first kill, namun jika ada banyak musuh, mundur ke posisi yang aman lebih diutamakan. Ketiga, jika kalian mendapat informasi musuh akan melakukan push, jangan ragu untuk melempar semua molly yang dimiliki oleh Agent yang dimainkan untuk memperlambat serangan tersebut.
Komunikasi menjadi bagian terpenting di strategi ini. Usahakan untuk selalu memberikan informasi ke tim kalian ketika melihat musuh. Namun, jangan mudah terpancing untuk melakukan rotasi ketika hanya ada satu musuh yang terlihat. Tetap jaga posisi awal masing-masing dan lakukan rotasi ketika hampir semua pemain musuh sudah terkonfirmasi keberadaannya.
Kekurangan dari strategi ini terletak di timing rotasi. Tak jarang, banyak tim yang terlambat melakukan rotasi karena kurangnya informasi atau serangan mendadak dan cepat yang dilakukan musuh. Selalu itu, kemampuan Agent kalian kemungkinan sudah habis dan tak bisa digunakan untuk membantu rekan kalian.
Bermain agresif sebagai Defender? Bukan masalah!
Antonim dari pasif adalah agresif dan sebagai Defender kalian dapat bermain dengan cara demikian. Tujuan dari bermain agresif adalah untuk mendapatkan kill pertama dan mengambil inisiatif untuk menguasai sebuah area. Duelist atau Chamber merupakan Agent yang bisa ditugaskan untuk maju ke depan garis pertahanan.
Tentunya, strategi ini punya kekurangannya. Misalnya, jika akurasi tembakan kalian tak terlalu baik, bukan tidak mungkin musuh yang akan mengeliminasi kalian terlebih dahulu. Kehilangan satu pemain di awal permainan jelas sebuah kerugian bagi tim. Strategi Defender ini juga tidak bisa dipakai berulang-ulang karena kemungkinan musuh untuk mengecek keberadaan akan sangat besar di ronde selanjutnya.
Strategi retake Defender
Tujuan dari strategi ini adalah untuk menjinakkan spike musuh. Prioritas yang diutamakan adalah lima pemain masih bertahan hidup. Semakin banyak pemain, proses retake tentu akan semakin mudah. Selain itu, sebisa mungkin tidak mengeluarkan kemampuan terlalu banyak di awal permainan.
Melakukan retake juga tidak bisa sembarangan. Tugaskan Initiator untuk mencari informasi lokasi musuh dan membersihkan sudut-sudut penting. Lalu, gunakan smoke Controller untuk menutup akses jalan musuh ke sebuah site. Setelahnya, kalian baru bisa masuk secara bersamaan untuk melakukan retake. Kalian juga bisa mengirim satu pemain untuk melakukan flank ke arah musuh.