Monitor adalah salah satu peripheral penting untuk seorang gamer, terutama bagi yang menggunakan PC. Tanpa monitor, PC berjuta-juta yang kalian rakit tidak akan ada artinya dan hanyalah sebuah kotak RGB tanpa nilai. Bahkan untuk gamer console sekalipun, kebanyakan sudah meninggalkan TV dan beralih ke monitor untuk keperluan gaming mereka.
Seperti halnya produk-produk yang dikeluarkan untuk gamer, muncullah monitor gaming di antara monitor-monitor biasa lainnya. Selain bentuk yang terlihat berbeda, spesifikasi yang dibenamkan ke monitor gaming biasanya berbeda dengan monitor kebanyakan. Spesifikasi yang dimaksud di antaranya panel layar yang dipakai beserta ukurannya, resolusi yang ditampilkan, input lag, hingga refresh rate.
Monitor gaming dengan spesifikasi tertinggi tentu akan dihargai dengan nominal yang juga tinggi. Namun, tak jarang dari gamer yang rela merogoh kocek lebih dalam untuk membeli monitor tersebut. Selain membelinya untuk alasan estetika dan ajang pamer, alasan lain yang mungkin akan menggelitik sebagian awam adalah monitor gaming dapat meningkatkan performa mereka ketika bermain.
Benarkah demikian?
Lebih cepat monitor gaming, lebih baik
Ada tiga aspek yang biasanya membuat monitor gaming superior ketimbang monitor biasa dan TV. Aspek-aspek tersebut antara lain adalah input lag, response time, dan refresh rate. Ketiganya merupakan daya jual yang diberikan oleh manufaktur monitor gaming kepada para gamer, baik yang kasual maupun profesional. Apa sih sebenarnya tiga aspek tersebut?
Input lag dan response time adalah dua hal yang masih sering dianggap sama. Namun, mereka adalah dua hal yang berbeda. Input lag adalah jeda yang diperlukan sebuah monitor untuk menampilkan perintah yang diberikan oleh komputer ketika kita menekan tombol pada keyboard, controller, atau mouse. Biasanya, input lag monitor dihitung dalam ukuran milisekon. Semakin input lag, maka semakin baik.
Sementara itu, response time adalah waktu yang dibutuhkan oleh sebuah monitor untuk mengubah warnanya dari black to white atau gray to gray. Sama seperti input lag, response time juga dihitung dengan ukuran milisekon dan semakin kecil waktunya maka semakin baik. Response time yang tinggi akan membuat gambar di monitor terlihat kabur atau ghosting.
Keduanya adalah aspek penting yang menentukan kelayakan sebuah monitor gaming. Seperti yang sudah disebut di atas, semakin kecil input lag dan response time semakin baik pula monitor itu dipakai untuk bermain game, terutama bagi kalian gamer kompetitif. Mengapa demikian? Karena semakin cepat sebuah monitor menampilkan gambar, maka semakin cepat juga kalian bereaksi terhadap gambar tersebut.
Contohnya ada di video di bawah ini. Perhatikan ketika karakter berjalan ke sebelah kiri hingga bertemu dengan musuh kedua. Dalam slow motion, monitor dengan response time yang cepat menampilkan musuh kedua tersebut duluan ketimbang dengan monitor yang memiliki response time lambat. Cepatnya informasi yang didapatkan tentu akan menguntungkan kalian ketika bermain game.
Sayangnya, jika manufaktur monitor hampir selalu memberikan informasi mengenai response time produknya, mereka hampir tidak pernah mencantumkan informasi input lag. Hal ini dikarenakan tidak adanya standar yang pasti untuk menentukkan input lag dari sebuah monitor. Perlu alat khusus untuk mengetahui input lag yang dimiliki oleh monitor kalian.
Walau begitu, bukan berarti response time yang tertulis di spesifikasi monitor benar-benar akurat. Terkadang, di antara monitor yang memasang spesifikasi 2ms response time, ada saja sejumlah monitor yang kelihatan lebih blur ketimbang yang lain. Untuk benar-benar melihat keaslian dari response time sebuah monitor, kalian perlu alat benchmarking untuk mengeceknya.
All hail refresh rate tinggi!
Setelah mengenal input lag dan response time, kini saatnya kita membicarakan aspek yang paling didewakan oleh gamer, refresh rate. Sebuah monitor gaming wajib memiliki refresh rate yang tinggi. Refresh rate sendiri biasanya dihitung dengan menggunakan satuan Hertz (Hz). Kalian tentu pernah mendengar beberapa angka keramat untuk refresh rate, seperti 60 Hz, 144 Hz, 165 Hz, 240 Hz, dan 300 Hz.
Refresh rate adalah kemampuan sebuah monitor memperbarui gambar yang ditampilkannya dalam hitungan detik. Sama seperti kedua aspek yang sudah dibahas, frekuensi atau waktu pembaruan gambar dihitung dalam ukuran milisekon. Contoh, ketika monitor memiliki refresh rate 60 Hz, maka monitor tersebut akan memperbarui gambar 60 kali per detik.
Perlu diingat bahwa refresh rate berbeda dengan frames per second (FPS). FPS lebih mengarah ke kemampuan sebuah kartu grafis dalam me-render gambar per detiknya. Semakin tinggi FPS semakin lancar dan mulus juga pergerakan gambar yang ditampilkan. Perbedaan antar keduanya adalah hitungan refresh rate lebih stabil ketimbang FPS karena sebuah game tidak memuat frame atau gambar yang sama setiap detiknya.
Pehatikan video tes yang dibuat oleh AWSD.ro di bawah. Ketika mencoba Assetto Corsa, terdapat angka berwarna kuning di kiri atas video. Angka tersebut adalah FPS yang dihasilkan oleh perangkat yang digunakan. Kalian bisa lihat bahwa FPS yang ada selalu naik-turun mengikuti scene yang ditampilkan, terutama ketika mobil melaju di depannya.
Berbeda dengan FPS, refresh rate sendiri selalu stabil sesuai dengan teknologi yang digunakan oleh monitor yang dipakai. Gambar yang ditampilkan juga demikian, akan mengikuti refresh rate dari sebuah monitor meski diklaim bisa mencapai 800 FPS. Meski terkesan sia-sia mendapat FPS tinggi, namun kalian bisa melihat sendiri di video bagaimana monitor dengan refresh rate tinggi mampu menampilkan gambar dengan lebih mulus.
Selain visual yang menawan, tingginya FPS juga didewakan oleh para gamer. Untuk dapat memanfaatkan kemampuan dari kartu grafis dan CPU mahal kalian secara maksimal, kalian juga perlu monitor dengan refresh rate yang tinggi. Jika PC kalian sebenarnya mampu menghasilkan 144 FPS, tetapi refresh rate monitor kalian 60 Hz, maka gambar yang ditampilkan akan menyesuaikan kemampuan monitor tersebut.
Karena hal tersebut, memilih monitor perlu disesuaikan dengan perangkat yang kalian miliki. Jika PC kalian tidak mampu menghasilkan FPS tinggi atau kalian hanya sekedar bermain game console, monitor 60 Hz mungkin sudah lebih dari cukup. Namun, membeli monitor gaming dengan refresh rate tinggi bukanlah hal buruk. Anggaplah pembelian tersebut sebuah investasi panjang karena di masa depan kalian mungkin bisa meng-upgrade komponen PC.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui jumlah FPS yang dihasilkan oleh PC kalian. Pertama, dengan in-game setting, biasanya terletak di menu grafis atau video. Kedua, menggunakan in-game overlay dari Steam. Ketiga, bisa juga menggunakan aplikasi pihak ketiga seperti AMD Radeon ReLive, Nvidia Geforce Experience, dan mungkin yang paling terkenal, Fraps.
Jika kalian merasa kurang puas dengan FPS yang dihasilkan, mengganti GPU adalah solusi yang sangat dianjurkan. Namun, kalian juga harus siap membeli komponen baru lainnya untuk mengakomodasi kekuatan yang dihasilkan oleh GPU baru tersebut. Jika kalian sudah punya CPU mumpuni, maka berbahagialah. Jika tidak, bisa jadi kalian perlu membeli CPU plus motherboard baru. Apabila ragu, jangan malu untuk bertanya ke orang yang lebih paham.
Refresh rate tinggi = jadi pemain profesional?
Setelah mengenal sedikit lebih jauh mengenai refresh rate, kita akhirnya sampai ke topik terpenting di artikel. Apakah sebuah monitor gaming, dengan segala spesifikasi tingginya mampu membuat kemampuan bermain kita menjadi lebih baik? Sebuah penelitian yang dilakukan Linus Tech Tips mungkin menjadi gambaran bagus untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Di video berjudul “Does High FPS make you a better gamer? Ft. Shroud – FINAL ANSWER”, Linus menjalankan sebuah eksperimen di mana empat orang, dua di antara bisa disebut profesional, menjalani sejumlah tes dengan beberapa perangkat berbeda. Tes dilakukan dengan menggunakan monitor yang memiliki refresh rate yang berbeda, dengan spesifikasi tertinggi yaitu 240 Hz.
Berdasarkan data yang diambil setelah eksperimen tersebut, empat orang yang menjalani tes mengalami peningkatan skor ketika menggunakan monitor dengan refresh rate tinggi. Menariknya, di video itu, baik Shroud dan Corey, dua pemain esports, memang terlihat kesulitan ketika menjalani tes menggunakan monitor 60 Hz.
Poin menarik yang bisa diambil dari eksperimen tersebut adalah bagaimana refresh rate mampu mempengaruhi waktu reaksi dari seorang pemain. Semakin tinggi refresh rate, maka semakin mudah juga kita mengidentifikasi target yang bergerak cepat. Data yang ditampilkan pun akan berbeda. Di monitor 60 Hz misalnya, target tembak mungkin muncul tepat di depan kalian, namun sebenarnya tidak karena terlambatnya informasi yang masuk ke layar.
Oke, kembali ke pertanyaan awal. Sebuah monitor gaming dengan refresh rate tinggi tidak akan langsung membuatmu jago dalam bermain game, namun kalian punya kesempatan untuk menjadi pemain yang lebih baik. Memiliki monitor gaming dengan spesifikasi tinggi akan memberikan kalian keuntungan tersendiri. Eksperimen yang dilakukan oleh Linus bisa menjadi dukungan dari jawaban tersebut.
Walau begitu, bagi kami, monitor gaming dengan spesifikasi tinggilah hanyalah sebuah faktor kecil untuk meningkatkan kemampuan bermain kalian. Latihan untuk meningkatkan kecepatan reaksi, akurasi tembakan, dan game sense masih menjadi hal yang paling penting. Perangkat keras hanyalah alat pembantu, sementara pengalaman adalah senjata utama kalian.
Sumber featured image: Xiaomi