Pada scene esports Indonesia, pemain profesional biasanya menggunakan waktu luangnya untuk melakukan live streaming dan menjangkau penonton setia mereka. Berbagai aksi unik biasanya ditampilkan oleh para pemain ketika sedang melakukan live streaming mulai dari melakukan play hebat hingga melakukan hal yang membuat perut kita tidak dapat menahan tawa. Akan tetapi, beberapa hal kadang tidak sesuai dengan rencana beberapa pemain profesional salah satunya hal yang dilakukan oleh pemain Bigetron Esports divisi Mobile Legends, Branz.
Pada saat live stream yang ia lakukan pada Kamis, 6 Mei 2021 lalu, Branz melakukan kesalahan fatal yang membuatnya mendapatkan kritik tajam dari publik. Melalui live streaming tersebut, Branz terlihat AFK dan rehat sejenak dari permainan yang ia mainkan. Sayangnya, Branz lupa mematikan mic yang ada sehingga membuat apa yang dilakukan olehnya saat AFK terdengar oleh publik yang menonton.
Akibat lupa mematikan mic, live streaming Branz memperdengarkan suara seorang wanita mengeluarkan suara yang terdengar seperti mendesah. Penonton sontak kaget atas apa yang ia lakukan terutama tindakan ini ia lakukan saat Bulan Ramadhan di mana mayoritas penonton Branz tidak sepantasnya mendengar hal yang dilakukan oleh Branz.
Mengetahui hal tersebut, manajemen Bigetron Esports langsung melakukan rapat darurat untuk menentukan nasib Branz. Branz sendiri merasa bersalah atas tindakan yang ia lakukan dan membuat tindakan ini menjadi konsumsi publik. Bigetron Esports akhirnya menjatuhkan sanksi berupa larangan bermain selama satu bulan sehingga membuat Bigetron Alpha harus kehilangan kapten sekaligus pemain kunci di MSC 2021 mendatang.
Dengan adanya sanksi tersebut, Bigetron Alpha harus segera mencari pengganti untuk Branz di MSC 2021. Hal ini tentunya membuat coach dan analyst Bigetron Alpha harus bekerja keras untuk mendapatkan pengganti sang kapten. Meskipun memberatkan, sanksi ini tentunya harus tetap dilaksanakan agar memberikan efek jera kepada Branz.
Kini, Branz kini telah menuai apa yang ia lakukan pada Kamis lalu. Sayangnya, fans telah terlanjur marah dan justru menyerang Bigetron Esports sebagai organisasi yang menaungi Branz. Sebagai fans, tidak seharusnya mereka menyerang organisasi karena tentunya manajemen dari Bigetron telah berupaya memberikan solusi terbaik bagi semua pihak.
Semoga hal ini memberikan pelajaran baik bagi Branz maupun bagi pemain profesional lainnya.