Angso Duo, Komunitas Mobile Legends dari Kabupaten Bungo
article-banner
Angso Duo, Komunitas Mobile Legends dari Kabupaten Bungo
Budydiew
Jun 09,2023
share
like

Sekali lagi kami mencoba untuk menjangkau komunitas yang berada di luar pulau Jawa. Kali ini, kami berkesempatan untuk mewawancarai Angso Duo, komunitas Mobile Legends yang memiliki basis di Kabupaten Bungo, Jambi. Tidak hanya membuat turnamen untuk komunitasnya saja, Angso Duo juga sempat terjun langsung dalam pemilihan atlet porprov dan kejurda.

Berikut adalah wawancara kami dengan komunitas ini!

Bisa diceritakan Angso Duo itu komunitas seperti apa? 

Angso Duo adalah komunitas Mobile Legend yang mempersatukan player, bukan di daerah saja tapi sudah di seluruh indonesia. 

Kapan Angso Duo didirikan dan apa alasan membuat komunitas ini?

Angso Duo dibentuk pada tanggal 14 januari 2021, dan bergabung di Metaco untuk mengembangkan komunitas pada tanggal 29 maret 2023. Sebelum bergabung di Metaco, komunitas Angso Duo sudah beroperasi di daerah Kabupaten Bungo. Kami lalu memperluas jaringan ke seluruh indonesia.

Seberapa besar komunitas Mobile Legends di Kabupatan Bungo? Adakah komunitas selain Angso Duo di sana?

Sangat besar. Sebenarnya ada satu komunitas lain, yaitu MLBB Bungo. Sayangnya, komunitas itu sudah tidak berjalan lagi dan sekarang hanya ada Angso Duo.

Lebih banyak peminat Mobile Legends kah? Atau malah game lain?

Di sini merata untuk peminatnya, baik Mobile Legends dan game lain. Namun, untuk Free Fire dan PUBG Mobile memang belum ada komunitasnya. Sejauh ini pemainnya hanya mengikuti turnamen yang diadakan oleh daerah saja atau ketika ada ajang pencarian atlet.

Sudah pernah dapat support dari Moonton kah? Kalau ada, apa saja support yang sudah diberikan?

Sudah karena kami juga bergabung dengan Community Hero sebelumnya. Dukungan yang diberikan oleh Moonton berupa pemberian diamond, lalu ada skin, baju, border, dan lainnya.

Bagaimana perkembangan grassroot Mobile Legends di Indonesia? Sudah baik atau perlu perbaikan lagi?

Menurut kami sejauh ini Mobile Legend sudah cukup baik untuk urusan grassroot. Selain itu sudah ada juga cabang internasional di game ini.

Bagaimana dengan scene esports Mobile Legends ladies di Indonesia? Ada niatan untuk membuat turnamen khusus?

Scene esports Mobile Legends ladies sangat berkembang pesat. Indonesia bahkan sudah mampu meraih emas di SEA Games Kamboja yang lalu.

Untuk membuat turnamennya (ladies), sebenarnya kami sangat berminat. Apalagi sekarang perempuan-perempuan Indonesia sudah semakin banyak yang bermain Mobile Legends.

Ada niatan untuk mengadakan turnamen untuk game lain?

Sangat ada. Kami sudah berniat untuk membuka turnamen PUBG Mobile atau Free Fire. Sayangnya, sampai saat ini belum kesampaian karena masih mempelajarinya terlebih dahulu.

Beberapa minggu ke belakang masalah PBESI dengan MPL sempat berkembang, tanggapan dari kalian sendiri bagaimana?

Untuk masalah ini seharusnya ada diskusi terbuka dari kedua pihak. Kami juga berpikir bahwa MPL harus mengikuti undang-undang yang telah berlaku di Indonesia.

Apa turnamen terbesar yang pernah kalian adakan?

Sudah banyak turnamen besar yang diadakan, terutama turnamen offline. Salah satunya turnamen opening Cafe Teras In dengan prizepool Rp2,5 juta. Saya pribadi juga sempat menjadi salah satu panitia untuk turnamen seleksi atlet porprov dan atlet kejurda. Untuk detail lebih lengkapnya bisa langung ke Instagram Angso Duo saja.

Untuk turnamen seleksi atlet itu hanya sebagai panitia atau ada bentuk kerja sama lain dengan Angso Duo?

Selain sebagai salah satu panitia, saya juga memberikan dukungan untuk pemberian diamond.

Selain turnamen, pernahkah mengadakan aktivitas lain?

Kami pernah membuat mabar dan gathering berhadiah.

Apa pengalaman paling menarik atau menyenangkan selama mengadakan turnamen sejauh ini?

Pengalaman yang menyenangkan dan paling utama itu adalah kita memiliki banyak teman dan sedikit demi sedikit sudah banyak orang yang mengenal komunitas Angso Duo.

Lalu, apa pengalaman terburuk yang pernah dialami?

Pengalaman terburuk pernah saya rasakan ketika mengadakan turnamen offline di salah satu kafe. Saya waktu itu bertindak sebagai panitia dan juga bagian dukungan diamond dari pihak Community Hero.

Akan tetapi, saya saat itu malah tidak diberikan konsumsi dan bahkan tidak mendapatkan uang dari pihak kafe. Padahal di awal sudah dirunding dengan baik, tapi kenyataannya saya cuma dapat capek, tidak dapat apa-apa. Posisi saya ketika itu sendirian saja mengerjakan turnamennya.

Apa rencana ke depan dari Angso Duo?

Rencana ke depannya tentu ingin mengembangkan komunitas Angso Duo lebih jauh lagi.

Artikel Terkait

Tags:
Angso DuoKomunitas MetacoMENWawancara