Setelah hanya bermain-main di daerah pulau Jawa saja, kami pindah ke wilayah lain yang juga punya komunitas game yang seru. Perkenalkan Anak Mami Project, komunitas Free Fire yang berada di Bangka Belitung. Selain membuat turnamen untuk para lelaki, mereka juga cukup rajin menyelenggarakan turnamen khusus perempuan loh.
Penasaran seperti apa komunitas ini? Berikut adalah wawancara kami dengan salah satu adminnya!
Seperti apa komunitas Anak Mami Project?
Anak Mami Project itu awalnya Event Organizer turnamen offline yang berisi admin-admin dari satu guild. Kami punya leader ladies di sana yang sering kami panggil Mami Halimah. Jadi, selain kami ikut turnamen offline dengan membawa nama Anak Mami, kami juga merangkap sebagai EO.
Tapi, setelah banyak admin yang pensi bermain game, fokus kami beralih ke EO khusus turnamen online saja. Hanya tersisa saya saja sebagai admin.
Kapan Anak Mami Project didirikan dan apa alasan membuat komunitas ini?
Komunitas ini dibuat sejak bulan Desember 2019. Alasan awal membuat komunitas ini hanya sekedar mengisi waktu luang para admin agar sering berkumpul dan mempererat silahturahmi.
Basis atau fokus daerah penyelenggaraan turnamen dari Anak Mami Project ada di mana?
Kalau untuk turnamen offline, kami fokus di region Bangka Belitung. Tapi, karena sekarang saya juga termasuk ke dalam admin komunitas region, untuk turnamen offline sendiri sudah tidak menggunakan nama EO Anak Mami Project, melainkan nama komunitas region.
Seaktif apa komunitas Free Fire di Bangka Belitung?
Untuk turnamen offline di sini selalu ramai, apalagi semenjak ada info kalau Bangka Belitung mendapatkan slot untuk mengikuti Qualifier FFML Nusantara Series. Banyak tim yang tadinya pensi karena mikir stuck di situ-situ saja sekarang juga ikut comeback semua.
Selain Free Fire, apa game lain juga ramain di Bangka Belitung?
Selain Free Fire, PUBG Mobile dan Mobile Legends juga ramai di sini.
Kalau game PC seperti VALORANT dan lainnya?
Sejauh ini saya belum pernah dengar di sini ada komunitas VALORANT. Kalau untuk Point Blank ada, namun aktif atau tidaknya saya tidak tahu.
Berapa usia rata-rata pemain di sana?
Dari anak SMP sampai orang dewasa usia 20an. Tapi, kebanyakan memang yang usianya 17an.
Bagaimana dengan regenerasi pemainnya? Bagus atau ada satu-dua tim yang mendominasi?
Di Free Fire, juara bertahan pasti ada satu-dua tim. Namun, kompetisi terkadang masih sengit. Beberapa kali ada yang salip-menyalip sampai tim yang tadinya sering juara kegeser.
Sudah pernah bekerja sama dengan pemerintah kota kah dalam membuat turnamen?
Sayangnya belum pernah karena pemerintah Bangka Belitung belum tahu adanya komunitas kami.
Dalam menyelenggarakan turnamen, apakah dikerjakan sendiri atau ada kerja sama dengan pihak lain?
Alhamdulillah untuk sekarang semua turnamen masih bisa di-handle sendiri.
Bagaimana hubungan Anak Mami Project dengan Garena?
Untuk saat ini kerja sama dengan Garena sangat baik. Kebetulan saya juga ikut serta tergabung sebagai ketua pelaksana di event Qualifier FFML Nusantara Series region Bangka Belitung.
Support apa yang sudah diberikan Garena?
Support yang diberikan berupa biaya operasional, tiket custom room, dan juga Diamond Free Fire.
Selain turnamen, kegiatan apa saja yang sudah pernah dibuat oleh Anak Mami Project?
Pernah buat acara buka bersama, berbagi takjil, dan nobar event bergengsi dari Garena.
Kalian cukup sering membuat turnamen Free Fire khusus perempuan, apakah fokus kalian memang di sana?
Kami memang ingin memberikan wadah latihan kepada para tim ladies yang aktif berkompetisi. Karenya, kami mengadakan turnamen paling tidak sekali dalam sebulan.
Apa tantangan terbesar kalian ketika membuat turnamen khusus perempuan?
Banyak penyusup dari tim lawan jenis yang memaksakan kehendak untuk ikut di event ladies.
Cara tahunya dari mana?
Ada laporan dari tim lain. Bilangnya, “Kak, ini bukannya tim cowok ya? Soalnya satu kontak WA”. Untuk sekarang, buat final kita mewajibkan untuk on mic di Discord agar tidak ada kecurangan lagi.
Untuk pemain perempuan di Bangka Belitung tergolong banyak kah?
Sayangnya, untuk tim ladies kebanyakan sudah pada pensi karena sibuk dengan kuliah, kerja, dan lainnya.
Menurut kalian sendiri, bagaimana perkembangan esports perempuan di Indonesia?
Untuk saya pribadi , sampai sekarang masih belum ada wajah-wajah baru dari tim ladies yang naik ke atas panggung. Event-event ladies masih saja dimenangkan oleh tim-tim yang konsisten juara.
Sejauh ini, apa pengalaman paling menyenangkan yang pernah Anak Mami Project dapatkan?
Bisa bertemu dan berkenalan dengan banyak tim-tim terbaik di berbagai region.
Kalau dari pengalaman terburuknya kira-kira apa?
Untuk sekarang belum ada.
Apa rencana ke depan dari Anak Mami Project?
Kami ingin lebih fokus untuk menyediakan wadah latihan dengan event berbayar yang lebih bergengsi, baik untuk tim ladies ataupun tim cowok.