Rekap Hari Keempat Fase Grup League of Legends World Championship 2018
article-banner
Rekap Hari Keempat Fase Grup League of Legends World Championship 2018
Yasser Paragian
Okt 13,2018
share
like

Hari keempat menentukan hasil dari putaran pertama round robin untuk fase grup League of Legends World Championship 2018. Hingga hari ini, tim dari LPL masih memegang rekor sempurna. Namun kali ini ada satu tim yang menjadi penghalang utama. Sementara itu, tim Amerika Utara masih berusaha untuk memperlihatkan bahwa mereka masih layak dilirik.

Afreeca Freecs vs Phong Vu Buffalo

Sejak awal permainan, Afreeca mencoba untuk fokus ke top lane dan memberikan ruang untuk Kiin yang menggunakan Irelia. Upaya tersebut sukses dengan dua skirmis yang sukses. Ditambah dengan dua lane lain yang juga menang dari segi CS, Afreeca cukup unggul sebelum memasuki mid game.

Team fight penting kemudian terjadi di menit 22, dan dengan keunggulan yang cukup besar, Afreeca berhasil memenangkan team fight tersebut dengan mudah. Kemenangan tersebut dikonversi menjadi Baron.

Dengan keunggulan 7000 gold, permainan jadi semakin jauh di luar kendali PVB. Afreeca kemudian menghabisi base PVB di tiga lane secara langsung sebelum menghabisi empat pemain PVB untuk kemudian mengakhiri permainan.

G2 Esports vs Flash Wolves

Dengan performa Flash Wolves dan inkonsistensi G2 selama dua hari terakhir, tidak heran jika G2 tidak dijagokan di partai kali ini. Namun mereka ternyata memperlihatkan taji mereka, paling tidak untuk hari ini.

Berkali-kali, G2 berhasil mendapatkan kill melalui team fight dan skirmish, beberapa di antaranya adalah terhadap duet bot lane Flash Wolves. Sedikit demi sedikit, G2 menumpuk keunggulan mereka saat memasuki mid game.

G2 terus menekan Flash Wolves sepanjang permainan, terutama di bot lane. Saat Flash Wolves melakukan Baron untuk memulai upaya comeback, Wunder dengan Camille tetap melakukan split push dan berusaha mengakhiri permainan.

Meskipun berhasil mengambil Baron, Flash Wolves tidak bisa kembali ke base karena interupsi dari pemain G2 yang lain. Dua pemain Flash Wolves yang kembali ke base tidak bisa menahan Wunder untuk memenangkan permainan untuk G2.

Invictus Gaming vs 100 Thieves

Pertandingan terlihat menjanjikan untuk 100 Thieves ketika mereka berhasil mendapatkan kill di menit ketiga di top lane dan memberikan mereka keunggulan 1000 gold. IG tidak membiarkan keunggulan tersebut bertahan lama dan menjawab di salah satu area kuat mereka, yaitu bot lane. Bahkan tidak hanya sekali, berkali-kali IG berhasil memberikan pressure di bot lane dan membangun keunggulan dari sana.

Setelah unggul jauh, IG kemudian menekan 100 Thieves habis-habisan di mid lane dan menjebol turret ketiga 100 Thieves di mid di menit 17. Tiga menit kemudian IG mengakhiri pertandingan dan mencatatkan pertandingan tercepat sepanjang turnamen ini.

G-Rex vs Fnatic

Baru lima menit pertandingan berlangsung, dua pemain Fnatic langsung melakukan rotasi ke bot lane untuk melakukan tower dive. Play agresif tersebut berhasil dan memberikan Fnatic sejumlah kill. Fnatic kemudian melakukan dive yang sama tiga menit kemudian untuk mendapatkan dua kill tambahan. Sebelum pertandingan menginjak 10 menit, Fnatic sudah unggul 3000 gold atas G-Rex.

Merasa di atas angin, Fnatic kemudian bermain terlalu agresif dan malah kecolongan satu kill di menit 13. Namun itu tidak berarti apa-apa karena Fnatic masih terlalu kuat dalam team fight yang sebenarnya.

Broxah yang bermain gemilang sepanjang pertandingan mendapatkan kill terhadap Empt2y tepat di depan area Baron di menit 21. Ini membuat Fnatic bisa mengambil Baron secara bebas dan dua menit kemudian memenangkan pertandingan yang ditutup dengan tower dive.

Team Liquid vs MAD Team

Kedua tim sama-sama mencari kemenangan pertama mereka dan menyambung asa di turnamen ini. MAD Team memfokuskan pressure mereka ke bot lane untuk membungkan DoubleLift dan Olleh. Upaya ini cukup sukses ketika mereka berhasil mendapatkan First Blood terhadap Olleh yang menggunakan Alistar.

Team Liquid tetap tenang dan merespon pressure MAD Team dengan baik. Setelah bisa membalas satu kill, Team Liqiud dengan pengambilan keputusan yang lebih solid mampu menangkap MAD Team yang overextend. Dengan tiga kill tambahan, Team Liquid berhasil mendapatkan keunggulan yang signifikan dan tidak melakukan kesalahan hingga mid game.

Meskipun membutuhkan waktu lebih lama, Team Liquid pada akhirnya memenangkan pertandingan tanpa memberikan celah untuk MAD Team.

KT Rolster vs Edward Gaming

Bot lane kembali menjadi sorotan di pertandingan ini. Sebelum minion bertemu, kedua tim sudah melakukan trading satu sama lain. KT Rolster memutuskan untuk lebih fokus ke bot lane dan berhasil mendapatkan First Blood terhadap iBoy yang menggunakan Tristana. Tidak cuma itu, karena terpaksa menggunakan Flash, iBoy harus bermain hati-hati yang membuatnya tertinggal CS.

EDG berusaha membuat play di bot dengan membawa semua pemainnya. Bukannya mendapatkan kill, mereka malah kehilangan satu pemain tanpa mendapatkan apa-apa. Tidak lama setelahnya KT kembali mengunjungi bot lane, kali mendapatkan kill tambahan plus tower pertama. KT Rolster unggul 3000 gold hingga menit 15.

EDG berusaha melakukan stalling dan mencari celah untuk melakukan comeback. Sayangnya team fight di menit 28 mereka malah kehilangan dua pemain, memberikan KT peluang untuk mengambil Baron. Setelah itu KT tinggal mendobrak base EDG untuk mengklaim posisi puncak sementara di grup A.

Artikel Terkait

Tags:
League of Legends World Championship 2018