Rekap Hari Keempat Fase Play-In League of Legends World Championship 2018
article-banner
Rekap Hari Keempat Fase Play-In League of Legends World Championship 2018
Yasser Paragian
Okt 04,2018
share
like

Hari keempat fase play-in adalah hari terakhir babak grup di fase ini. Artinya kita akan melihat siapa saja empat tim terakhir yang maju ke babak playoff.

Ada beberapa kejutan yang terjadi di hari keempat ini, di mana tim yang sepertinya kesulitan di putaran pertama bisa memutar balik nasib mereka dan ternyata lolos dari grup.

Supermassive vs G2 Esports

Kedua tim sama-sama menggunakan champion yang belum pernah dipakai sepanjang Worlds 2018 ini. Supermassive menggunakan Caitlyn dan Morgana di bot lane, sementara G2 Esports menggunakan Orianna di mid dan Jhin di ADC.

Sepanjang awal permainan, Perkz yang menggunakan Orianna sangat mendominasi mid dan unggul jauh dari segi last hit. Keunggulan tersebut juga diperbesar setelah G2 berhasil memenangkan team fight di area Baron di menit TKTK. Namun di menit 21 Supermassive membalas melalui team fight di mid yang kemudian dikonversi menjadi tower.

Meskipun sempat dipukul mundur, G2 tetap unggul dari segi networth. Memasuki menit 25, G2 berhasil mengambil Baron. Kemudian melalui manuver split push dari Perkz, G2 menjebol dua turret Inhibitor Supermassive, tapi belum bisa mengambil Inhibitor.

Supermassive menolak untuk menyerah dan berhasil mendapatkan trade yang seimbang 3-3 di menit 31. Namun sebuah telepor dari fabFabulous ke area hutan G2 malah memberikan G2 kill tambahan, memungkinkan mereka mengambil Dragon plus Baron kedua. Dengan Baron Buff, G2 kemudian memenangkan satu team fight terakhir sebelum memenangkan pertandingan dan membalas kekalahan mereka di putaran pertama dua hari lalu.

Infinity Esports vs Edward Gaming

Edward Gaming menjadi tim pertama yang mengubah lineup pemain mereka di turnamen ini dengan memasukkan Haro menggantikan Clearlove di jungle. Namun perubahan tersebut tidak mengubah fakta bahwa di atas kertas mereka jauh lebih kuat dibanding infinity Esports.

Baru tujuh menit, Edward Gaming sudah unggul tiga kill dan lebih dari 1000 gold. Dua di antara tiga kill tersebut juga dikantongi oleh Scout yang memang sedang on fire sepanjang turnamen.

Infinity Gaming mencoba mengimbangi dengan mengambil tiga kill di ment 10. Hanya saja keunggulan dari segi farm tetap tidak bisa dipungkiri terutama ketika team fight yang sebenarnya terjadi. Memasuki menit 20, keunggulan Edward Gaming bertambah besar menjadi 6000 gold.

Keunggulan tersebut ternyata tidak cukup. Melalui sebuah flank dan inisiasi dari SolidSnake yang menggunakan Nocturne dan knock-up tiga orang oleh Relic dengan Sion, Infinity Esports mendapatkan Ace. Momentum tersebut kemudian mereka manfaatkan untuk mengambil Baron. Dengan satu push ke mid, Infinity Gaming berhasil membuat kejutan dan memperoleh kemenangan pertama mereka di play-in.

Supermassive vs Ascension Gaming

Ascension harus mendapatkan kemenangan agar bisa bertahan hidup di turnamen ini. Sayangnya, dilihat dari rekor mereka di putaran pertama, kans mereka menghadapi Supermassive cukup kecil.

Anggapan tersebut sepertinya benar paling tidak sepanjang early game, di mana Supermassive mampu memperoleh keunggulan kecil dari segi networth. Namun Ascension dengan mid Corki untuk G4 tetap bertahan dan perlahan menyusul.

Sayang, upaya mereka tidak cukup. Di menit 23, sebuah upaya membunuh FabFabulous yang menggunakan Sion di area Dragon ternyata gagal. GBM dengan Galio kemudian membalikkan keadaan dengan taunt yang menangkap empat orang. Supermassive mendapatkan Dragon plus Baron. Tidak perlu waktu lama bagi Supermassive untuk menyelesaikan pertandingan melalui mid lane dan mengamankan posisi mereka ke babak berikunya. Sementara Ascension mau tidak mau harus gugur dari turnamen.

Infinity Esports vs Dire Wolves

Dire Wolves akhirnya bermain dengan jungler utama dan pemain bintang mereka, Sherfire. Namun setelah berhasil menang menghadapi Edward Gaming, Infinity Esports jelas tidak bisa lagi dianggap remeh. Apalagi jika menang mereka membuat peluang untuk maju ke babak berikutnya menjadi sangat besar.

Pertandingan ini berlangsung cukup aktif dari segi kill. Sejak early game, kedua tim berusaha mendapatkan kill demi memenangkan lane atas lawannya. Satu team fight yang akhirnya menjadi pemisah terjadi di menit 13, di mana sebuah inisiasi balasan dari Infinity Esports di bot membuahkan empat kill serta satu turret.

Kedua tim tetap bertanding dengan sengit dan terus bertukar kill. Pada satu titik Dire Wolves juga hampir berhasil mengejar ketertinggalan networth mereka saat pertandingan memasuki menit 30. Sayangnnya, tiga kill dan Baron di menit 31 untuk Infinity Esports membuat ketertinggalan tersebut semakin jauh dengan Inhibitor di mid.

Infinity Esports masih bermain hati-hati dan tidak segera mengakhiri permainan dari mid. Namun tidak perlu waktu lama sampai akhirnya mereka melakukan push di lane lain dan memenangkan pertandingan. Tergantung hasil pertandingan yang tersisa, Infinity Esports mengamankan posisi kedua di grup A atau memaksakan tiebreaker tiga tim.

Ascension Gaming vs G2 Esports

Ascension bermain di pertandingan terakhir hanya untuk harga diri. Sementara itu G2 harus menang agar bisa mendapatkan posisi pertama di grup B.

Awalnya permainan Ascension terlihat menjanjikan, terutama ketika G4 dengan Kassadin berhasil mendapatkan dua kill di mid. Sayangnya kill yang diperoleh Ascension tidak bisa dikonversi menjadi objektif penting sehingga G2 masih tetap unggul dari segi last hit maupun farm.

Perbedaan networth perlahan tapi pasti mulai terlihat. G2 kemudian dengan mudah memenangkan team fight satu per satu hingga perbedaan networth menjadi terlalu jauh. Setelah mengambil Baron di menit 23, G2 akhirnya mengakhiri permainan dengan mudah dan memaksakan tiebreaker dengan Supermassive.

Edward Gaming vs Dire Wolves

Dengan kekalahan atas Infinity Gaming, Dire Wolves harus meraih kemenangan untuk memaksakan tiebreaker dan kesempatan untuk maju ke babak berikutnya. Sementara Edward Gaming yang juga kalah dari Infinity Gaming juga perlu kemenangan untuk mengamankan posisi pertama grup A.

Edward Gaming tidak main-main sejak awal permainan. Setelah menangkal jungle invade dari Dire Wolves, mereka berhasil melakukan invade balik dan membungkam Shernfire yang menggunakan Kindred.

Jungle bukan satu-satunya masalah untuk Dire Wolves. ADC mereka juga tertinggal cukup jauh dari last hit, dan Scout dengan Akali berhasil mendapatkan kill di mid. Ditambah Dragon, Edward Gaming unggul 2000 gold di menit 10 dan terus melakukan snowball. Dire Wolves tidak bisa melakukan apa-apa untuk menghentikan Edward Gaming yang akhirnya memenangkan pertandingan di menit 23.

G2 Esports vs Supermassive

Kedua tim bertanding di tiebreaker untuk memperebutkan posisi pertama di grup B. Ini cukup penting mengingat posisi kedua grup harus menghadapi posisi pertama di grup lain. Dengan kata lain menghindari lawan seperti Cloud9, Edward Gaming, dan G-Rex yang jelas merupakan lawan berat.

Sepanjang hari kedua, G2 terlihat solid dengan macro-game yang disiplin dan rapi, termasuk di tiebreaker ini. Setelah berhasil mendapatkan keunggulan networth sepanjang early game dari farming _yang lebih efisien, G2 langsung melakukan transisi di _mid game. Melalui beberapa kill, G2 kemudian mengambil objektif penting, kemudian perlahan tapi pasti menyelesaikan permainan dan mengamankan posisi pertama grup B.

Artikel Terkait

Tags:
League of Legends World Championship 2018