Mad Catz Kembali Berbisnis, Siap Tempur dengan Peripheral PC
article-banner
Mad Catz Kembali Berbisnis, Siap Tempur dengan Peripheral PC
Estu Putro Wibowo
Jan 05,2018
share
like

Setelah dinyatakan bangkrut di tahun lalu, Mad Catz menyatakan siap berbisnis kembali di tahun 2018. Sayangnya Mad Catz yang sekarang bukanlah Mad Catz yang dulu kamu kenal. Mad Catz yang muncul sekarang merupakan Mad Catz baru yang bernama Mad Catz Global Limited, bentukan holding company besar asal Cina.

Produk awal yang mereka kembalikan adalah seri R.A.T gaming mouse, S.T.R.I.K.E keyboard dan F.R.E.Q headset. Mad Catz berencana memamerkan produk mereka di CES 2018 yang bakal berlangsung di Las Vegas pada 9 hingga 12 Januari 2018.

Menurut Alex Verrey yang merupakan director communications dari Mad Catz orisinil berkomentar kalau “Mad Catz yang sekarang tidak akan menjamah pasar minor, tapi mereka juga tidak akan mengeluarkan keyboard super mahal yang dulu mereka miliki”. “Hal seperti itu bertentangan dengan target market yang mereka cari saat ini”. Alex Verrey sendiri saat ini bekerja sebagai konsultan dan PR bagi Mad Catz baru.

Mad Catz Global Limited akan memisahkan image mereka dari perusahaan sebelumnya yang terpaksa memangkas 40 persen karyawannya karena berusah meluncurkan peripheral tie-in Rock Band 4 di 2015. Mereka juga tidak akan membuat sebuah peripheral yang terikat dengan satu judul. Mereka juga tidak berencana untuk membuat gaming controller untuk gawai pintar atau smartphone.

Jadi Mad Catz Global Limited masih jauh dari produksi besar-besaran yang akan memenuhi semua rak-rak toko dengan peripheral murah. Perusahaan yang baru ini akan lebih berhati-hati dalam membuat produk yang akan diluncurkan.

Mad Catz Global Limited sebenarnya adalah perusahaan yang dulunya memproduksi peripheral yang mereka desain di Amerika dan UK. Jadi produk-produk yang akan mereka luncurkan ini akan tetap memiliki kualitas dan cita rasa yang sama dengan produk Mad Catz lama.

Bisa dibilang, Mad Catz ini dijalankan oleh orang-orang yang mengerti produk yang mereka buat. Sekarang masalahnya adalah, apakah mereka mengerti dengan target market mereka?

Artikel Terkait

Tags: