Selebrasi Prematur, Momen Esports Yang Berujung Ke Malapetaka Yang Memalukan
article-banner
Selebrasi Prematur, Momen Esports Yang Berujung Ke Malapetaka Yang Memalukan
Yasser Paragian
Apr 03,2022
share
like

Ketika bermain game kompetitif dan terutama di turnamen, satu kemenangan bisa berarti sangat banyak. Satu kemenangan bisa membuatmu sangat senang karena kamu baru saja mengalahkan lawanmu yang mungkin saja lebih jago. Saking senangnya, kamu mungkin melakukan selebrasi yang cukup heboh dan dilihat banyak orang.

Tidak ada yang salah dengan selebrasi. Semua orang layak merayakan momen ketika ia berhasil melampaui rintangan berat dalam hidupnya, tidak hanya di game dan esports, tapi juga di semua aspek hidup. Satu hal yang mungkin tidak ingin kamu lakukan adalah ketika kamu sudah melakukan selebrasi padahal kamu belum melewati rintangan tersebut. Lebih parah lagi jika selebrasi tersebut terlalu heboh dan membuatmu kalah.

selebrasi-prematur-esports

Momen tersebut bisa disebut sebagai selebrasi prematur. Artinya cukup jelas, yaitu melakukan perayaan sebelum kamu benar-benar memenangkan pertandingan. Dalam konteks esports, kamu memenangkan satu ronde padahal masih ada satu ronde lagi sebelum ia bisa benar-benar memenangkan pertandingan.

Selebrasi prematur adalah hal yang sudah sering terjadi di olahraga dan juga esports. Tapi khusus untuk esports, momen selebrasi prematur yang paling bersejarah adalah di EVO 2015.

Dalam sebuah pertandingan di cabang Guilty Gear Xrd, dua pemain yaitu Woshige dan Ogawa bertanding dengan sengit. Tertinggal satu ronde, Woshige yang menggunakan Millia (karakter perempuan berbaju kuning) melakukan play yang gemilang untuk mencuri satu ronde dan memaksa ronde ketiga.

Tidak ada yang bisa membantah bahwa play yang ia lakukan memang gemilang. Namun mungkin tidak banyak yang menyangka bahwa ia berdiri dan merayakan kemenangan tersebut. Padahal pertandingan masih menyisakan satu ronde lagi yang segera dimulai. Karena lawannya tidak siap, Ogawa langsung melibas Woshige tanpa ampun dan memenangkan game tersebut. Tidak hanya itu, game tersebut adalah game pamungkas yang membuatnya lolos ke babak berikutnya di turnamen.

Woshige kalah karena ia melakukan selebrasi prematur atau terlalu awal. Meskipun tetap tertawa, kekalahan tersebut jelas memalukan karena terjadi di atas panggung dan seharusnya tidak terjadi. Parahnya lagi, dalam esports, selebrasi prematur sendiri bukanlah kejadian yang umum, apalagi yang berujung malapetaka seperti yang ia alami.


Kamu mungkin pernah melakukan atau jadi “korban” selebrasi prematur. Melakukan spam emote atau teleport hanya karena satu kill di Mobile Legends sebenarnya bisa dihitung sebagai selebrasi prematur. Namun karena dilakukan secara online dan bukan di panggung besar, dampaknya tidak terlalu signifikan meskipun kamu mungkin kalah di game tersebut.

Artikel Terkait

Tags:
Dota 2Fighting GamesMobile LegendsSerba-Serbi EsportsVALORANT