Nintendo Paksa Batalkan Turnamen Smash di Amerika
article-banner
Nintendo Paksa Batalkan Turnamen Smash di Amerika
Yasser Paragian
Nov 21,2020
share
like

Dalam dunia esports, developer atau publisher game adalah entitas yang mungkin setara dengan dewa. Merekalah yang memiliki game yang dipertandingkan dan disaksikan semua orang. Karena game adalah sebuah properti intelektual, mereka punya beberapa hak, termasuk membatalkan turnamen yang diadakan oleh penyelenggara pihak ketiga.

Kasus tersebut baru-baru ini terjadi pada turnamen The Big House di Amerika Serikat. Awalnya, The Big House berencana mengadakan turnamen online untuk dua game, yaitu Super Smash Bros. Melee dan Super Smash Bros. Ultimate. Tapi karena setup yang mereka gunakan untuk Melee dianggap ilegal, Nintendo meminta untuk tidak menggunakan setup tersebut. The Big House menolak, dan Nintendo pada akhirnya memaksa turnamen tersebut dibatalkan melalui cease and desist order (atau singkatnya secara hukum).

Melee adalah game yang berumur 20 tahun dan hanya bisa dimainkan di Nintendo Gamecube, tapi masih punya scene esports yang besar dan aktif di Amerika. Tapi karena sudah sangat tua, baik game maupun console tersebut tidak lagi diproduksi, dan siapapun yang ingin mendapatkannya harus mencari di toko khusus game retro. Selain untuk Smash, Nintendo jelas ingin fokus mempromosikan Super Smash Bros. Ultimate yang tersedia di Nintendo Switch.

Terlepas dari generasinya, Nintendo selalu punya reputasi buruk untuk infrastruktur online. Bahkan di Ultimate yang hadir di console modern sekalipun, kamu mungkin akan sering mengalami lag ketika bermain online. Kondisi tersebut tentu tidak ideal untuk turnamen online yang harusnya mengadu kemampuan pemain di kondisi ideal. Komunitas Melee kemudian membuat versi mod untuk game tapi dilengkapi dengan infrastruktur online yang jauh lebih baik dan stabil bernama Slippi. Tapi untuk menggunakannya kamu harus menggunakan Melee versi emulator.

The Big House sebagai penyelenggara tentu saja mengadakan turnamen Melee dengan Slippi. Melalui pernyataannya (via Polygon), Nintendo menganggap bermain dengan Slippi dan emulator sebagai salah satu bentuk pembajakan. Atas alasan itu mereka meminta The Big House untuk “berhenti” (tidak dikonfirmasi apakah ini berarti berhenti menggunakan Slippi atau membatalkan turnamen Melee). Tapi sang penyelenggara ternyata menolak, dan akibatnya Nintendo memutuskan untuk menuntut The Big House membatalkan turnamen secara keseluruhan.


Kenapa kami menulis ini? Sebenarnya lebih sebagai pengingat bahwa di dunia esports, developer dan publisher punya kuasa penuh atas game yang mereka miliki. Suatu hari, developer bisa saja memutuskan untuk menghapus scene esports mereka dalam semalam, sesuatu yang sudah pernah terjadi di Heroes of The Storm buatan Blizzard.

Artikel Terkait

Tags:
BeritaFighting Game