Jika dibandingkan dengan dua perusahaan console lain yaitu Sony dan Microsoft, Nintendo selalu terlihat unik. Ketika Sony dan Microsoft sibuk merilis console generasi terbarunya yaitu Playstation 5 dan Xbox Series X|S, Nintendo masih sibuk dengan Nintendo Switch. Ketika semua developer sibuk menghadirkan game dengan visual yang sangat canggih, Nintendo masih setia dengan grafis yang lebih sederhana dan kadang bahkan kekanak-kanakan.
Namun di saat yang sama Nintendo juga tidak bisa disaingi. Mereka punya banyak franchise yang sudah sangat iconic seperti Mario dan Zelda, membawa game sentuhan untuk genre yang sudah ada di Splatoon, dan menghadirkan banyak game yang tidak bisa kamu temukan di tempat lain.
Salah satu game yang tidak tersaingi milik Nintendo adalah Super Smash Bros. Awalnya hanyalah sebuah party game berisi karakter-karakter Nintendo, Super Smash Bros. kemudian jadi fenomena tersendiri. Sejumlah developer baik besar maupun kecil sudah mencoba meniru formula Smash, tapi tidak ada satupun yang sukses.
Awal Lahirnya Genre Platform Fighter
Super Smash Bros. diciptakan oleh HAL Laboratory, tepatnya Satoru Iwata dan juga Masahiro Sakura di tahun 1998. Dikenal sebagai kreator serial Kirby, keduanya kemudian membuat prototype game fighting bernama Dragon King: The Fighting Game.
Dragon King: The Fighting Game membawa ide baru yang tidak pernah ditemui di fighting game tradisional. Karakternya bermain di sebuah arena berbentuk panggung yang melayang di udara. Karaktermu bisa bergerak lebih bebas dan tidak melulu saling berhadapan. Lalu menyerang justru membuat angka yang jadi ‘nyawa’ lawan bertambah. Semakin tinggi angka tersebut, semakin jauh lawan terlontar, dan syarat untuk menang bukanlah menaikkan angka ‘nyawa’ lawan ke angka tertentu, tapi membuat lawan keluar dari arena.
Konsep tersebut diakui sangat menarik, tapi visualnya dianggap membosankan. Sakurai kemudian punya ide untuk membawa karakter Nintendo sebagai karakter yang bertarung di game itu. Ide tersebut kemudian diterima oleh Nintendo, dan Super Smash Bros. pertama kemudian lahir di tahun 1999 di _console Nintendo 64. Karakter Nintendo yang dihadirkan ada 12 yaitu:
- Mario (Super Mario Bros.)
- Donkey Kong (Donkey Kong)
- Link (The Legend of Zelda)
- Samus (Metroid)
- Yoshi (Super Mario Bros.)
- Kirby (Kirby)
- Fox (Star Fox)
- Pikachu (Pokemon)
- Luigi (Super Mario Bros.)
- Captain Falcon (F-Zero)
- Ness (Mother)
- Jigglypuff (Pokemon)
Hadirnya karakter dari beberapa game yang berbeda jelas jadi fan service tersendiri untuk penggemar. Tidak hanya itu, Super Smash Bros. sendiri dirancang sebagai party game alias game untuk dimainkan bersama keluarga dan teman-teman. Kamu bisa bermain hingga delapan orang. Kamu juga tidak perlu belajar lama untuk memahami cara kerja game ini dan mendapatkan keseruannya.
Namun buat yang try-hard, di balik aturan dan kontrol dasarnya yang sederhana, Super Smash Bros. juga punya skill ceiling yang tinggi. Artinya dalam mode tertentu, game ini juga bisa dimainkan secara kompetitif dengan gerakan dan teknik lanjutan yang sulit. Buktinya, hingga hari ini, Super Smash Bros. masih menjadi salah satu game esports yang populer di Amerika Serikat dan Jepang.
Singkatnya, dari segi gameplay, Smash bisa dimainkan oleh semua orang? Mau ricuh dengan delapan orang menggunakan item? Bisa. Mau tryhard satu lawan satu dengan temanmu? Bisa juga. Kamu tidak perlu waktu lama untuk paling tidak memahami aturannya, dan dari situ bahkan menyaksikan orang lain bermain pun punya daya tarik sendiri.
Satu Game Berisi 86 Karakter
Karena konsep dan kontennya yang lebih ditujukan untuk keluarga, Super Smash Bros. pertama langsung sukses terjual hingga lima juta unit di seluruh dunia. Dari situ tentu saja Nintendo kemudian membuat sekuel yaitu Super Smash Bros. Melee untuk Gamecube di tahun 2001. Karakter yang muncul semakin beragam dan unik, mode yang dihadirkan juga ditambah, dan sekuel ini sukses terjual hingga lebih dari tujuh juta unit.
Super Smash Bros. Brawl kemudian dan tentu saja dengan karakter yang lebih banyak. Namun tidak hanya itu, Brawl juga menghadirkan karakter dari franchise yang bukan milik Nintendo, yaitu Sonic dari Sonic Adventures dan juga Solid Snake dari Metal Gear.
Hadirnya Sonic dan Snake membuat ekspektasi pemain untuk karakter tamu jadi meningkat. Namun tidak ada yang menyangka bahwa di Super Smash Bros. for 3DS and WiiU, Nintendo tidak hanya menghadirkan karakter seperti Ryu dari Street Fighter, tapi Cloud Strife dari Final Fantasy VII.
Mendapatkan izin untuk berkolaborasi dengan SquareEnix selaku developer Final Fantasy dikenal sebagai sesuatu yang sangat sulit. Karena Nintendo sanggup menghadirkan Cloud, publik tentu saja menganggap bahwa langit adalah batasnya dan karakter dari game manapun bisa saja hadir sebagai karakter di Smash.
Benar saja, di game terbarunya yaitu Super Smash Bros. Ultimate, Sakurai menghadirkan semua karakter yang pernah ada di franchise ini. Tidak hanya itu, ia juga menambah sejumlah karakter baru, banyak di antaranya yang berasal dari serial yang terkenal, legendaris, dan/atau dianggap mustahil hadir di Smash.
Hari ini, Super Smash Bros. Ultimate punya 86 playable characters dari 40 serial atau franchise game yang berbeda. Ini belum menghitung Spirit, Assist Trophy, dan karakter bos yang bisa kamu temui dalam permainan. Hingga saat ini tidak ada game yang mampu menghadirkan karakter dan kolaborasi sebanyak itu.
Selebrasi Video Game Mustahil
Bisa menghadirkan karakter dari puluhan serial game yang berbeda adalah sesuatu yang bisa dibilang mustahil. Satu serial game adalah sebuah properti intelektual milik satu perusahaan. Jika ada pihak lain yang ingin menggunakan game atau kontennya untuk keperluan komersil, maka pihak tersebut harus mendapatkan izin.
Tidak berhenti di situ saja, pemilik hak intelektual juga punya standar atau guideline yang harus ditaati jika kreasinya digunakan di tempat lain. Misalnya untuk hal seperti logo saja, perusahaan punya manual berisi rincian seperti warna yang digunakan, font yang digunakan, penempatannya, serta do’s and dont’s ketika misalnya dipasang di sebuah poster.
Untuk menghadirkan satu karakter di Super Smash Bros. Masahiro Sakurai selaku game director harus mendapatkan izin untuk membawa karakter tersebut. Lalu ia juga harus memastikan segala sesuatu yang berhubungan dengan karakter dan franchise tersebut (mulai dari desain visual karakter, arena yang mewakili karakter tersebut, hingga musik), harus sesuai dengan standar sang pemilik karakter.
Ingat, Super Smash Bros. Ultimate tidak hanya menghadirkan karakter-karakter dari Nintendo saja. Ia juta harus meminta izin ke perusahaan seperti Atlus, Konami, SquareEnix, dan bahkan Disney untuk menghadirkan karakter dari franchise yang berbeda. Beberapa perusahaan ini dikenal tidak mudah dibuai dan cukup ketat dalam memberikan izin.
Sebagai conoth, banyak pemain yang sempat pesimis bahwa Sora dari Kingdom Hearts tidak akan hadir di Smash. Ini karena Sakurai harus meminta izin dari dua perusahaan yaitu SquareEnix dan Disney. Disney sendiri dikenal SANGAT ketat jika sudah berurusan dengan izin dan lisensi.
Itu baru sekadar izin agar karakternya boleh ada saja di dalam game. Sakurai dan timnya juga harus memikirkan move set atau gerakan karakter tersebut agar sesuai dengan apa yang ada di game asalnya, seru untuk dimainkan, dan memastikan bahwa karakter tersebut balance. Semuanya tetap dalam pengawasan sang pemilik karakter. Belum lagi musik yang bisa dimasukkan dan seperti apa trailer untuk karakter tersebut.
Dari Gamer Untuk Gamer
Meskipun sepertinya mustahil, Sakurai dan timnya sukses menghadirkan semua karakter Super Smash Bros. Ultimate yang kita lihat sekarang. Mulai dari karakter RPG baru dari Nintendo seperti Byleth dari Fire Emblem Three Houses sampai ‘sejoli’ Cloud Strife yaitu Sephiroth sukses dihadirkan. Tidak hanya itu, hampir semua trailer untuk masing-masing karakter juga sukses membuat banyak orang terkejut.
Sakurai sebagai kreator Smash sendiri sejak lama memang sudah jadi ‘wajah’ untuk franchise ini dan disukai oleh banyak orang. Tapi itu bukan hanya karena ia sanggup menghadirkan karakter-karakter favorit. Sakurai sendiri memang terlihat sangat suka dengan game secara keseluruhan.
Setiap kali ia melakukan demonstrasi untuk karakter baru, kamu bisa melihat bahwa ia tahu banyak tentang game dan franchise asal karakter yang ia bawa. Suatu waktu ia bahkan membawa pelajaran sejarah dan menjelaskan legacy serial lawas seperti King of Fighters. Ditambah dengan kelakar yang kadang ia lontarkan, Sakurai memperlihatkan bahwa ia juga adalah gamer, sama seperti kita. Tidak heran jika ia sendiri disukai banyak orang, apalagi di iklim dunia game saat ini yang menganggap bahwa jajaran eksekutif perusahaan game terdiri dari orang-orang tua yang tidak mengerti soal game.
Sejak Sora dirilis bulan Oktober 2021, Super Smash Bros. Ultimate tidak lagi menghadirkan konten baru. Tidak lama setelahnya update dan patch untuk game tersebut juga dihentikan. Kamu sebagai pemain masih bisa menikmati Super Smash Bros. Ultimate hari ini. Namun kita tidak akan lagi melihat presentasi dan antusiasme Sakurai ketika menjelaskan karakter baru yang susah payah ia buat.
Dari segi gameplay, Super Smash Bros. juga sebenarnya punya formula yang cukup efektif. Namun tanpa membahas itupun, fakta bahwa Super Smash Bros. sukses mempertemukan karakter dari sangat banyak serial game di satu arena sudah jadi faktor yang membuat franchise ini unik. Ketika bahwa Sakurai sendiri merasa bahwa ia tidak akan bisa meniru pencapaian di Super Smash Bros. Ultimate, saya rasa itu berarti tidak akan ada game yang bisa menggeser status Super Smash Bros.