VALORANT merupakan salah satu game yang memberikan banyak sekali item skin dan digunakan oleh komunitas. Uniknya, VALORANT selalu merilis skin senjata dan digunakan pada senjata apapun dalam waktu tertetu. Mulai dari Vandal, Phantom, Operator serta senjata-senjata lainnya. Bahkan tidak hanya itu, skin yang dirilisnya merupakan skin eksklusif seperti Reaver, Sentinel of Light dan Ruination, serta skin VCT Champions.
Selain skin, ada juga item-item maupun konten lain yang dihadirkan VALORANT, dari tahun 2020 silam hingga sekarang. Namun, apa jadinya jika VALORANT menghadirkan konten menarik pada sesuatu atau hal lain? Yap, itulah yang akan dilakukan Riot Games kepada game garapannya untuk saat ini.
Baru-baru ini, terdapat rumor yang menjadi buah bibir komunitas VALORANT, di mana bakal terdapat sesuatu hal yang berkaitan dengan tim ataupun organisasi esports. Dengan kata lain, VALORANT ke depannya bakal menyediakan sesuatu hal yang menarik.
Rumor tersebut muncul pada acara The Wisemen Podcast, di mana podcast tersebut menghadirkan beberapa orang narasumber, yaitu Spencer “Hiko” Martin, Rod “Slasher” Breslau, Sean Gares, Joshua “steel” Nissan, serta Leo Faria selaku Global Head of VALORANT Esports.
Banyak hal yang disampaikan pada acara tersebut, salah satunya adalah persoalan skin senjata terbaru. Yap, pertanyaan tersebut dilontarkan oleh Slasher kepada Leo, di sela-sela berlangsungnya acara podcast The Wisemen. Slasher mempertanyakan kepada Leo, apakah akan ada rencana dari Riot Games untuk merilis skin senjata atau konten sejenis untuk tim VCT. Tentunya pertanyaan yang dilontarkan Slasher itu dijawab dengan singkat oleh Faria, di mana ia menjawab “Ya”.
Melansir dari Dexerto, Faria mengungkapkan bahwa Riot Games bakal menghadirkan konten terbaru yang berkaitan dengan tim franchise VCT. Lebih dari itu, VALORANT bakal menghadirkan yang namanya in-game monetizing.
Secara konsep, in-game monetizing merupakan konten yang diberikan oleh game dan pengembangnya, seputar maupun yang berkaitan dengan tim atau organisasi esports. Sebagai contoh yang sudah ada yaitu skin khusus bagi tim yang menjuarai World Championship dari League of Legends, supporter clubs untuk Dota 2, serta hal serupa pada CSGO.
Maka dari itu, VALORANT bakal menerapkan in-game monetizing bagi tim esports yang bermitra dengan Riot Games alias. Konsep tersebut bakal dihadirkan bukan hanya untuk menguntungkan tim-tim dengan nama tenar, tetapi juga tim yang kurang populer. Namun hingga berita ini ditulis, Faria tidak menggubris kapan rencana in-game monetizing ini akan diterapkan ke dalam VALORANT.
Sehubungan dengan itu, acara The Wisemen Podcast yang dihadiri oleh lima orang pembicara tersebut juga mengungkapkan beberapa hal-hal penting lainnya. Dalam acara tersebut, Leo Faria mengungkapkan format yang digunakan pada turnamen pembuka VCT LOCK//IN 2023, di mana yang kita ketahui, turnamen tersebut menggunakan dua kelompok bracket, yaitu omega dan alpha.
Dan lagi, 32 tim peserta yang akan bertarung di VCT LOCK//IN Sao Paulo pada Februari nanti akan berlaga dengan sistem single elimination. Artinya, tim yang gugur tidak akan mendapatkan kesempatan kedua di turnamen tersebut.