Kuro “Kuroky” Salehi Takhasomi, Dari Carry Menjadi Kapten Juara Dunia
article-banner
Kuro “Kuroky” Salehi Takhasomi, Dari Carry Menjadi Kapten Juara Dunia
Yasser Paragian
Jul 17,2018
share
like

Siapapun yang mengikuti scene Dota 2 global tentu mengenal Kuro “Kuroky” Salehi Takhasomi. Ia adalah kapten yang memimpin roster Dota 2 Team Liquid sejak tahun 2015. Dari nol, ia mampu membangun dan memimpin tersebut menjadi juara The International 2017 dan salah satu tim Dota 2 terkuat saat ini.

Meskipun masih berusia 25 tahun, ia adalah salah satu veteran yang sudah bermain secara kompetitif sejak zaman Warcraft Dota. Namun perjalanannya jelas tidak mudah, dan perlu waktu tujuh tahun agar ia bisa mencapai puncak.

Gamer Sejak Kecil

Sejak lahir, Kuroky memiliki masalah di kakinya. Jadi meskipun memiliki banyak tenaga, ia tidak bisa banyak bergerak layaknya anak lain.

Tidak bisa beraktivitas di luar, ia akhirnya melirik video game. Mulai dari konsol Nintendo, kegemarannya bermain game terus tumbuh. Orang tuanya juga sering menabung demi membelikannya game baru untuk dimainkan.

Meskipun pendiam dan dikenal punya gaya bicara yang halus, Kuroky adalah seseorang yang kompetitif. Ia suka berkompetisi dan menjadi yang terbaik. Jadi tidak heran jika saat itu Warcraft Dota menarik perhatiannya dan membuatnya ingin bertanding secara kompetitif.

Prodigy Carry di Era Warcraft Dota

Karir Kuroky sebagai pemain Warcraft Dota dimulai dari World Eater di tahun 2006. Saat mulai bermain, ia bukanlah pemain support atau bahkan kapten seperti yang kita kenal sekarang. Ia adalah pemain carry yang sangat handal.

Kemampuannya ini membuat Mousesports memutuskan menarik Kuroky untuk bergabung di tahun 2008. Reputasinya sebagai pemain carry menanjak, apalagi ketika Mousesports berhasil mengalahkan MYM di MYM Pride Defending yang saat itu dianggap sebagai turnamen bergengsi. Secara individu ia juga mendapatkan berbagai penghargaan, salah satunya sebagai carry of the year tahun 2008 dari Gosugamers.

Di tengah jalan, salah satu pemain mereka Drayich keluar dari Mousesports. Sebagai pengganti sementara, Puppey kemudian bermain untuk Mousesports. Inilah kali pertama Kuroky bertemu dengan Puppey.

Mousesports secara mengejutkan memutuskan untuk melepaskan roster Dota mereka. Bersama rekan setimnya yang lain, Kuroky bergabung dengan KingSurf International (Ks.int), cabang internasional dari organisasi besar asal Asia.

profil-kuroky-2

Dengan roster yang terdiri dari pemain-pemain terbaik, Ks.int mendominasi scene Warcraft Dota di barat. Dari 2008 hingga 2009, mereka menjuarai berbagai turnamen, termasuk MYM Pride yang saat itu dianggap sebagai salah satu turnamen terberat.

Sepanjang era Warcraft Dota, tidak ada yang bisa memungkiri bahwa ia adalah carry yang layak ditakuti di scene barat.

Dota 2 dan Ambisi untuk Menjadi yang Terbaik

Hadirnya Dota 2 dan turnamen perdananya The International 2011 mengubah banyak hal. Namun untuk pemain yang sudah termasuk veteran seperti Kuroky, ini berarti ia punya alasan untuk terus bermain secara kompetitif. Sejak dulu ia selalu ingin menjadi yang terbaik, tapi mendapatkan imbalan finansial yang tidak seberapa. Dengan prizepool US$1,6 juta, prestasinya akhirnya bisa mendapatkan imbalan yang signifikan.

profil-kuroky-4

Dua tahun pertama, ia mendapatkan hasil mengecewakan. Empat peringkat terbawah di The International 2011 dan The International 2012 jelas bukan hasi yang ia inginkan. Selama musim 2011-2012 ia juga sering berganti tim dan tidak mampu berhasil menemukan tim yang cocok.

Nasibnya akhirnya membaik di musim berikutnya. Ia bergabung dengan Na’Vi, tim yang selama dua tahun menjadi fan favorite dan salah satu tim terkuat di barat. Bermain sebagai support, ia akan bertandem dengan Puppey, teman lamanya sejak era Warcraft Dota.

Dengan pemain yang berbakat di sekitarnya, Kuroky mampu meraih berbagai gelar bersama Na’Vi. Puncaknya tentu saja The International 2013, di mana persaingan antara Na’Vi dan Alliance menjadi sorotan.

Na’Vi berhasil mencapai babak final dan menghadapi Alliance. Sayangnya, sekali lagi Na’Vi harus puas menjadi runner-up setelah lima game sengit. Kuroky mendapatkan hasil yang lebih baik di tahun sebelumnya, namun tetap belum berhasil keluar sebagai juara.

profil-kuroky-3

Setelah hasil yang kurang memuaskan di The International 2014, Kuroky akhirnya keluar dari Na’Vi. Bersama dengan Puppey, ia kemudian membentuk Team Secret yang bertabur bintang dan kembali mengisi posisi carry. Meskipun sempat dominan dan sangat menjanjikan sepanjang musim, Team Secret gagal mendapatkan hasil memuaskan di The International 2015.

Merasa tidak cocok, ditambah dengan drama dengan Arteezy, Kuroky akhirnya keluar dari Team Secret, sekali lagi mencari tim baru.

Mulai dari Nol

Berangkat dari kegagalan itu, Kuroky memutuskan membangun tim baru dari nol, dan sekali lagi bermain sebagai support. Ia mengambil pemain-pemain yang ia rasa berbakat namun tidak pernah mendapatkan kesempatan bersinar.

profil-kuroky-1

Matumbaman saat itu hanya bermain di tim Finlandia namun tidak pernah meraih prestasi. Fata sering berpindah tim namun tidak pernah bertahan lama. Jerax adalah pemain potensial namun tidak pernah menerima mendapatkan kesempatan di tim besar. Sementara Mind_ControL adalah pemain yang belum memiliki tim, tapi punya peringkat tinggi di FaceIt Premier League.

Dengan reputasinya sebagai pemain serta potensi yang diperlihatkan dalam waktu singkat, 5Jungz segera diakuisisi oleh Team Liquid. Dari sinilah, Team Liquid berubah menjadi tim kaliber juara dunia, dan momen di mana Kuroky berhasil meraih mimpinya.

Team Liquid, Juara The International 2017

Team Liquid perlu waktu untuk mencari bentuk permainan mereka. Namun perlahan tapi pasti, mereka berhasil meraih finish yang memuaskan di berbagai turnamen seperti Epicenter 2016, The Manila Major 2016, The Summit 5, dan ESL One Frankfurt. Mereka masih di bawah OG yang tampil luar biasa musim itu, tapi tetap punya potensi untuk menjadi tim terkuat.

profil-kuroky-9

Sayangnya, potensi yang mereka miliki gagal dibawa ke The International 2016, di mana mereka finish di delapan besar.

Team Liquid sekali lagi mengubah roster mereka, kali ini dengan memasukkan 9000 MMR god Miracle- menggantikan Fata. Selain itu Bulba juga bergabung menggantikan Jerax.

Team Liquid terpuruk untuk beberapa bulan, namun segera berbenah. Bulba keluar dan digantikan oleh Gh, pub star yang belum memiliki tim.

Pilihan tersebut ternyata tepat. Semenjak Gh bergabung, Team Liquid kembali mendominasi dan puncaknya adalah juara The International 2017. Setelah tujuh tahun menghadiri The International, mimpi menjadi yang terbaik yang ia dambakan akhirnya terwujud. Tidak tanggung-tanggung, ia meraihnya sebagai kapten, bersama tim yang ia bangun dari nol.

Dari Carry Menjadi Kapten

profil-kuroky-6

Sebagai pemain, Kuroky sudah mengalami banyak hal. Ia sudah bermain untuk berbagai tim, dari yang biasa saja hingga penuh bintang, dari sangat lemah hingga penuh prestasi. Puncaknya, ia berhasil mendapatkan gelar tertinggi di Dota 2 sebagai kapten bersama dengan tim yang ia bentuk dari nol. Ia adalah salah satu dari sedikit pemain yang paling komplit dari segi pengalaman.

Dari segi prestasi, saya rasa kita tidak perlu bertanya lagi. Namun satu yang mungkin sering kita lewati adalah, sebagai individu, Kuroky adalah salah satu pemain yang layak dijadikan role model.

Sejak awal, ia adalah pemain yang selalu termotivasi untuk bertanding. Sepanjang karirnya sebagai pemain, ia sempat kehilangan motivasi untuk terus bermain. Salah satunya adalah di era Warcraft Dota ketika turnamen tidak memberikan hadiah yang signifikan. Saat itu, bermain secara kompetitif adalah murni karena semangat kompetitif dan ingin menjadi yang terbaik.

profil-kuroky-12

Kuroky sempat kehilangan motivasi ketika ia mulai mempertimbangkan. Namun pada akhirnya motivasinya untuk menjadi yang terbaik tetap membuatnya kembali dan terus bertanding. Bahkan setelah menjadi yang terbaik,ia tetap menemukan motivasi untuk terus bermain.

Setelah memenangkan The International 2017, Kuroky merilis sebuah blog. Ia sempat menyinggung bahwa setelah menjadi juara, ia merasa kosong dan tidak tahu apa yang harus ia lakukan setelahnya. Namun tidak lama ia langsung menemukan motivasi baru, yaitu memenangkan The International kedua kalinya, sesuatunya yang tidak pernah dilakukan tim manapun.

Kedua, seiring waktu ia berubah dari seorang pemain biasa menjadi seorang pemimpin.

Sebelum Team Liquid, ia juga sempat menjadi kapten di era Warcraft Dota. Namun sadar masih belum mampu, ia mundur dari posisi tersebut dan kembali berada di bawah kepemimpinan Puppey.

profil-kuroky-7

Beberapa tahun kemudian ia kemudian berhasil menjadi pemimpin yang layak. Ia tetap pendiam dan berbicara dengan ada halus. Namun ketika timnya perlu motivasi, ia tahu kapan dan bagaimana harus meninggikan suara atau berteriak. Saat The International 2017, ia memotivasi timnya yang hampir gugur dengan kalimat dorongan, bukan hinaan atau kritikan ke pemainnya.

Namun kualitasnya sebagai pemimpin tidak hanya berhenti di situ. Seperti kapten veteran lain di Dota 2, ia tahu betul seperti apa pemimpin yang baik, paling tidak di Dota 2. Ia mengatakan bahwa kapten atau pemimpin yang baik adalah seorang tidak hanya bersinar sendirian. Ia mampu membawa anggota timnya bersinar, dan menjadi sebuah unit yang sama-sama menonjol.

Jika kamu lihat kembali, itulah yang ia lakukan ketika membangun Team Liquid. Semua pemain (mungkin kecuali Miracle-), adalah pemain potensial yang tidak mendapatkan kesempatan bermain di tim besar. Namun di bawah kepemimpinannya, ia berhasil membuat empat pemain lain menjadi pemain-pemain terbaik di posisi mereka. Lalu yang paling penting, ia tidak membuat sang pemain bersinar sendirian, namun bersama anggota tim yang lain.

Perlu sepuluh tahun lebih dan enam The International sampai akhirnya Kuroky bisa mencapai posisi seperti sekarang ini. Tidak hanya dari segi gelar, tapi juga dari segi kualitas sebagai individu dan pemimpin. Sebelum menjadi juara, Kuroky memang dikenal sebagai pemain veteran yang berbakat. Namun setelah menjadi juara bersama Team Liquid, ia berhasil memperlihatkan bagaimana membangun dan memimpin sebuah tim.

Artikel Terkait

Tags: