5 Pertandingan yang Tidak Boleh Kamu Lewatkan di Playoff Dota 2 The International 2017
article-banner
5 Pertandingan yang Tidak Boleh Kamu Lewatkan di Playoff Dota 2 The International 2017
Yasser Paragian
Agt 14,2017
share
like

Turnamen Dota 2 The International 2017 berakhir akhir pekan lalu. Team Liquid berhasil keluar sebagai juara dan memperoleh hadiah sebesar lebih dari US$10,8 juta (sekitar Rp144 miliar). Tidak cuma itu, kemenangan mereka 3-0 atas Newbee di final menjadi satu-satunya final Major dan The International yang berakhir dengan skor 3-0, serta mempertahankan tradisi di mana tidak ada satupun tim dan pemain yang pernah menjuarai The International lebih dari sekali.

Namun sepanjang turnamen ada banyak pertandingan, bahkan di babak playoff sendiri. Dengan level permainan yang sangat tinggi, tentu ada beberapa pertandingan yang berlangsung sengit dan sangat seru. Nah, ayo mengingat kembali beberapa pertandingan yang spektakuler dan berkesan yang terjadi di babak playoff The International 2017 lalu. Jika kamu melewatkan beberapa pertandingan dari turnamen ini, lima pertandingan ini wajib kamu saksikan dari awal hingga akhir.

1. Team Empire vs Evil Geniuses, Lower Bracket Round 2, Game 2

Sebelum turnamen berlangsung, kekuatan dan peluang Team Empire dalam turnamen ini adalah sebuah tanda tanya besar. Sejak awal dianggap sebagai underdog, tim ini harus bermain dengan pemain pengganti dadakan yaitu Resolut1ion menggantikan Chappie yang terkena masalah Visa.

Pada babak kedua Lower Bracket menghadapi Evil Geniuses (EG), Empire secara mengejutkan berhasil merebut game pertama. Awalnya ini memperkuat anggapan bahwa tim ini berhasil bermain baik hanya karena memiliki Resolut1on yang merupakan salah satu pemain carry terbaik di dunia. Namun memasuki game kedua, saya rasa Team Empire menepis anggapan tersebut.

Terlepas dari faktor draft, semua pemain dari Team Empire bermain sangat gemilang. Empat pemain yang dianggap sebagai “pemanis” mampu melakukan beberapa outplay serta permainan gemilang, dan menghasilkan salah satu kejutan terbesar di The International 2017.

2. Virtus.Pro vs LGD.Forever Young, Upper Bracket Semifinal, Game 2

Upper Bracket playoff The International 2017 memperlihatkan kuatnya dominasi tim Cina tahun ini. Dari empat tim non-Cina yang ada di Upper Bracket, hanya Virtus.Pro yang berhasil mengatasi lawan mereka yaitu LGD dan maju ke Upper Bracket Semifinal menghadapi LGD.Forever Young (LFY) yang di fase grup finish dengan skor 14-2.

Setelah kalah telak di game pertama, Virtus.Pro berusaha membalas dengan tiga hero core garis depan yang sulit dibunuh serta support yang memiliki skill teamfight yang mematikan. Sementara itu LFY memainkan lineup dengan perpaduan team fight, push, serta global presence yang tinggi.

Tanpa menceritakan terlalu banyak detail, pertandingan ini penuh dengan team fight, high ground defense, serta momen comeback. Namun yang paling penting, ada banyak clutch outplay yang sulit dipercaya, dan salah satunya Aegis steal yang secara tidak langsung menentukan hasil akhir pertandingan.

3. OG vs LGD, Lower Bracket Round 3, Game 1

Setelah mengalahkan TNC, OG sudah memperoleh hasil yang lebih baik daripada The International tahun lalu. Namun mereka tentu ingin lebih, dan lawan mereka setelah itu adalah LGD yang sempat turun dari Upper Bracket.

Pada game pertama, OG bermain dengan Phantom Lancer yang dibantu oleh Ember Spirit untuk burst damage serta Magnus untuk crowd control serta damage buff. Sementara itu LGD mengandalkan Leshrac dan Bristleback yang sulit dibunuh dengan build tanky serta tiga hero yang bisa melakukan inisiasi cepat.

Masing-masing pemain dari kedua tim bermain hampir tanpa kesalahan, membuat pertandingan berlangsung sengit dan kedua tim bergantian memenangkan team fight.

4. Team Liquid vs Virtus.Pro, Lower Bracket Round 4, Game 1

Team Liquid dan Virtus.Pro bertemu di Lower Bracket memperebutkan tiket ke babak berikutnya dan menjadi tim barat terakhir yang bertahan di turnamen.

Game pertama berlangsung dengan sangat seru. Liquid yang bermain dengan heavy push lineup (Lycan, Beastmaster, Death Prophet) berhasil unggul dengan mengambil dua lane barracks. Namun mereka sangat kesulitan mendapatkan mega creeps atau mengakhiri pertandingan menghadapi Level 25 Plague Ward dari Venomancer serta Bloodrite Spam dari Bloodseeker.

Setelah beberapa kali team fight yang berakhir imbang, kedua tim akhirnya memiliki jumlah buyback yang terbatas. Virtus.Pro yang mengetahui situasi tersebut berusaha keluar dari posisi bertahan dan mencari hero yang sudah menggunakan buyback, namun gagal dan membuat Liquid mampu mendapatkan mega creeps melalui split push.

Tetap mampu bertahan, Virtus.Pro kemudian melakukan all-in push ke tengah. Pertandingan kemudian berakhir dengan 40 detik terakhir yang sangat chaotic dan menegangkan yang akan membuatmu bertanya-tanya, what just happened?

5. Team Liquid vs LGD.Forever Young, Lower Bracket Final, Game 1

Meskipun tampil dominan sepanjang turnamen, LFY ternyata tumbang di tangan Newbee di Upper Bracket Final dan harus turun menghadapi Liquid di Lower Bracket Final. Liquid ingin memburu gelar The International pertama mereka serta membawa bendera western Dota ke final. Sementara LFY ingin mewujudkan all chinese final.

Pada game pertama, rencana Liquid tidak berjalan dengan mulus. Bloodseeker yang dipasang untuk memberikan ruang bagi Lone Druid untuk melakukan split push ternyata tertekan di lane. Hal ini memaksa Keeper of The Light dan Earthshaker melakukan rotasi yang terlalu awal dan tidak efektif, sehingga ketiga hero tersebut tidak mampu mendapatkan item utama mereka tepat waktu.

LFY sendiri melihat kondisi tersebut dan sama sekali tidak memberikan ruang gerak bagi Liquid untuk farm dengan berkali-kali melakukan gank di hutan Liquid. Tertinggal jauh, Liquid yang terus menghindari team fight 5v5 akhirnya harus menghadapi push dari LFY. Namun secara mengejutkan Liquid berhasil mengulur waktu dan memberikan ruang bagi Lone Druid melakukan split push, memaksa LFY bertukar barracks.

Setelah itu, kedua tim berusaha menjalankan rencana mereka semaksimal mungkin. Liquid terus bermain keep away dan split push untuk mengulur waktu, sementara LFY berusaha memburu hero Liquid dan melakukan push untuk mengakhiri pertandingan.


Menurut kamu sendiri, pertandingan mana yang paling berkesan di babak playoff Dota 2 The International 2017 yang tidak boleh dilewatkan?

Artikel Terkait

Tags:
The InternationalThe International 2017