Dengan jumlah pemain Dota 2 yang terus menurun, banyak yang menganggap penonton The International 2018 akan menurun drastis jika dibanding tahun lalu. Namun kenyataannya ternyata berbeda. Menurut data Esports Charts, The International 2018 mencatat angka peak viewer hingga hampir 15 juta orang. Kemudian meskipun menurun, jumlah penonton rata-rata dari barat (Eropa dan Amerika) meningkat jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Peak viewer sendiri adalah angka di mana sebuah siaran memiliki jumlah penonton paling banyak pada satu waktu. Artinya, angka ini tidak mewakili jumlah penonton rata-rata, tapi memperlihatkan seberapa besar daya tarik sebuah momen di siaran tersebut.

Angka peak viewer yang nyaris 15 juta orang ini diperoleh saat partai final antara OG dari Eropa menghadapi PSG.LGD dari Cina.

Mayoritas penonton tersebut berasal dari Cina, yaitu 13 juta orang. Sedangkan sisanya adalah gabungan dari angka peak viewer untuk penonton di channel bahasa Inggris dan Rusia.

Meningkatnya angka peak viewer ini masuk akal mengingat kualitas pertandingan final yang berlangsung akhir pekan lalu. Tidak seperti final The International 2017 yang berakhir dengan skor 3-0, final The International 2018 dimainkan hingga game pamungkas yaitu game lima, dan hampir semua game berlangsung sengit. Ditambah dengan narasi “East vs West”, tidak heran angka peak viewer ini juga bertambah baik di Cina maupun barat.

Jumlah penonton rata-rata The International 2018 mengalami penurunan, namun tidak begitu drastis yaitu 4,5 juta orang. Menariknya, saat jumlah penonton rata-rata dari Cina menurun, jumlah penonton rata-rata dari luar Cina malah meningkat. Tidak heran, karena selain PSG.LGD, tim-tim dari Cina yang lain tidak mampu menembus posisi delapan besar. Artinya tahun ini tim dari barat sangat mendominasi.

The International 2019 sendiri akan diadakan di Shanghai, Cina. Jam siaran/pertandingan yang bersahabat untuk audiens Cina dan Asia secara keseluruhan jelas bisa membuat angka audiens untuk tahun depan meningkat.