Dua turnamen Minor dari GESC yaitu GESC Indonesia dan GESC Thailand mungkin sudah lama berakhir. Namun hingga hari ini dua turnamen tersebut masih menyisakan masalah besar, yaitu hampir semua entitas yang terlibat belum dibayar sama sekali, baik itu Talent, pemain, maupun agensi.
Masalah ini pertama kali muncul di ruang publik tanggal 30 Oktober ketika salah satu mantan penasihat GESC, Anthony “Scantzor” Hodgson, merilis sebuah blog berisi pengalaman buruknya selama tiga tahun di scene esports Asia Tenggara. Salah satu pengalaman yang ia ceritakan dalam blog tersebut adalah bahwa hingga hari ini jasanya sebagai penasihat untuk GESC sama sekali belum dibayar. Ia juga menceritakan bahwa talent lain yang ia kenal juga belum dibayar sama sekali.
I am considering a potential career change, following three consecutive employers over the past two years taking advantage of me in one way or another.
— Anthony Hodgson (@scantzor) October 29, 2018
Unfortunately Dota 2 jobs in the SEA region have not provided me with any kind of job security.https://t.co/9dJiQlr156
Tidak lama setelahnya, personality sekaligus Directors of Operations Team Secret, Matthew “Cyborgmatt” Bailey merilis sebuah surat terbuka. Mewakili tim dan pemain, talent, dan agensi yang terlibat dalam dua event GESC, surat tersebut menyatakan bahwa CEO GESC, Oksar Feng, sama sekali belum membayar gaji atau uang hadiah yang harusnya dibayarkan.
Jumlah yang belum dibayar juga tidak sedikit, yaitu lebih dari US$750.000 (Rp11 miliar).
Belum membayar uang hadiah untuk pemain juga melanggar persetujuan dengan Valve, di mana GESC harus membayar uang hadiah untuk pemain paling lambat 90 hari setelah turnamen selesai. GESC Indonesia diadakan bulan Maret, sedangkan GESC Thailand diadakan di bulan Mei.
An open letter to Valve and the community regarding the ongoing @GESChampionship payment issues.https://t.co/HYm8ykNVbI
— Matthew Bailey (@Cyborgmatt) October 30, 2018
Beberapa orang yang belum dibayar ini juga berusaha menghubungi Oskar Feng bahkan sampai mengirimkan invoice untuk mendapatkan uang yang menjadi hak mereka. Oskar Feng menjanjikan bahwa semua masalah pembayaran akan diselesaikan di bulan September, tapi itu pun tetap tidak terjadi.
Dalam surat terbuka yang sama, Oskar Feng juga sempat diminta untuk merilis pernyataan resmi dan menyelesaikan semua masalah ini paling lambat tanggal 31 Oktober 2018 atau hari ini. Namun hingga hari ini tidak ada yang menerima informasi atau titik terang.
Merencanakan Proyek Baru Saat Masih Berhutang
Surat terbuka tersebut tidak berhenti sampai di situ. Saat masih berhutang di event sebelumnya, Oksar Feng dikabarkan tengah menyiapkan sebuah proyek baru bernama Project Hero. Tidak cuma itu, ia juga dinyatakan masih sering menghadiri event esports dan menceritakan “kesuksesan” dua event GESC lalu.
Project Hero sendiri sepertinya tengah dalam proses fundraising atau mencari dana. Dalam dokumentasi fundraising tersebut, nama Paul “RedEye” Chaloner dimasukkan sebagai “eSports Advisor”. RedEye sendiri memang sempat terlibat dalam dua event GESC. Namun dalam surat pernyataan terpisah yang dirilis oleh agensinya, CodeRed Esports, ia membantah punya keterlibatan dalam Project Hero.
Related to GESC's non-payment, we have issued a further statement around Project HERO – Paul Chaloner is not an "eSports advisor" to Project HERO as claimed on their fundraising documentation https://t.co/gc5FMnIR84
— Code Red Esports (@CodeRedEsport) October 30, 2018
Dengan adanya upaya fundraising dari Project Hero saat sang pemrakarsa Oskar Feng masih berhutang, surat terbuka yang dirilis oleh Cyborgmatt juga menyertakan peringatan. Peringatannya adalah agar semua orang tidak terlibat dalam GESC atau proyek apapun oleh Oskar Feng mengingat sampai ia menyelesaikan masalah pembayaran di GESC.
Terakhir, surat tersebut juga berpesan agar pelaku bisnis tidak terjun ke dunia esports jika tidak mampu membayar pemain, talent, atau entitas yang terlibat di dalamnya tepat waktu. Tidak cuma itu, pelaku bisnis juga harus memastikan bahwa model pembayaran mereka bekerja dengan baik dan tepat waktu, bukan mencari dana demi melunasi hutang acara sebelumnya.
Tidak adanya kabar dari Oksar Feng terkait masalah ini jelas menuai banyak pertanyaan, apalagi jika ia memang tengah mengerjakan proyek esports baru dan melibatkan pihak lain tanpa persetujuan. Kami akan memberikan update lebih lanjut terkait masalah ini.