Di game Dota 2, gelombang ban baru-baru ini mengguncang komunitas pemain, yang mana menyasar pengguna Overplus, sebuah perangkat lunak pihak ketiga yang telah menjadi perdebatan di sepanjang tahun 2023. Valve, sebagai developer game, akhirnya mengambil sikap tegas terhadap pengguna Overplus, hal ini pun mengundang beragam respons dari para pemain.
Overplus telah menjadi pusat kontroversi karena memberikan keuntungan yang tidak adil di dalam mode ranked Dota 2. Meskipun mendapat banyak kritik, Valve sebelumnya cenderung bersikap ambigu terhadap Overplus dan membiarkan program tersebut melanggar batas tanpa adanya tindakan tegas.
Akan tetapi, belum lama ini Valve tiba-tiba mengambil tindakan untuk menanggapi masalah yang telah berlangsung selama bertahun-tahun tersebut. Meskipun angka pasti pemain yang terkena ban belum jelas, namun ada beberapa kasus mencolok. Seorang pemain tier Immortal dengan 8.000 MMR membagikan riwayat pertandingannya, juga mengungkapkan seberapa banyak pemain yang di-ban dari pertandingan terakhirnya.
Pemain Dota 2 yang menggunakan Overplus berkumpul di server Discord dan forum program tersebut untuk berkomunikasi dengan sesama pemain yang sama-sama terkena imbasnya. Komunitas Overplus diperkirakan memiliki lebih dari 155.000 pengguna, dan pengembang program tersebut menyatakan “perang” terhadap Valve sebagai responnya.
Strategi Curang Overplus
Overplus memberikan pemain kemampuan untuk memeriksa pertandingan sebelum dimulai, memungkinkan mereka membatalkan permainan (dodge) ketika dengan atau melawan pemain tertentu. Program ini juga memberikan informasi kepada pengguna perihal kecenderungan pemilihan hero musuh mereka, sehingga hal ini tentunya memberikan keuntungan yang amat signifikan.
Saat artikel dibuat, beberapa pemain terkena dampaknya secara langsung, seperti halnya Limitless, yang sebelumnya mendapat ban kompetitif di akhir 2023. Meskipun mencapai 12.000 MMR, dia di-ban setelah memperoleh pencapaian tersebut, kasus tersebut menunjukkan ketegasan Valve terhadap para pelanggaran aturan.
Gelombang ban ini juga mengungkap sejauh mana metode “cheating” tersebut merajalela di antara pemain Dota 2. Sebagian besar pemain aktif Dota 2 ternyata ikut terpengaruh, yang mana mencerminkan sejauh mana Overplus telah memengaruhi integritas permainan.
Valve telah menetapkan standar baru dengan mengambil tindakan tegas terhadap pengguna Overplus. Langkah ini diharapkan akan memberikan impact positif pada integritas dan fair play dalam kompetisi Dota 2, namun tentu saja akan berbagai tantangan baru yang mungkin mulai bermunculan seiring pengembangan program serupa dirilis di masa depan.