Setelah Tiga Tahun, EVOS Esports Akhrinya Bubarkan Roster Dota 2
article-banner
Setelah Tiga Tahun, EVOS Esports Akhrinya Bubarkan Roster Dota 2
Yasser Paragian
Sep 20,2019
share
like

EVOS Esports pertama kali berdiri dari Dota 2 setelah mengakuisisi tim Zero Latitude tiga tahun lalu. Dari situ, organisasi tersebut kemudian berkembang dan mulai merambah cabang lain dan menjadi salah satu organisasi esports terbesar tidak hanya di Indonesia tapi juga Asia Tenggara.

Tapi pada akhirnya esports tetaplah sebuah bisnis. Artinya jika investasi untuk sebuah tim terbukti tidak profitable, tim tersebut memang tidak layak dilanjutkan. Berangkat dari situ, Ivan Yeo selaku CEO EVOS Esports mengumumkan dengan berat hati bahwa ia melepas tim Dota 2. Tidak cuma itu, EVOS Esports juga tidak akan kembali ke cabang ini sampai waktu yang belum ditentukan.

Sejak pertama kali berdiri, tim Dota 2 EVOS Esports merupakan salah satu yang terkuat di Indonesia. Mereka juga sering menorehkan prestasi, salah satu yang terbaru adalah runner-up di ESL Indonesia Championship Season 2 akhir pekan lalu.

Sayangnya menjadi tim kuat di Indonesia tidak berarti banyak untuk cabang seperti Dota 2. Dengan popularitas game mobile yang tidak terbendung, scene Dota 2 di Indonesia akhirnya jatuh ke aturan yang sama dengan seluruh dunia, yaitu Pro Circuit/The International or nothing. Maksudnya jika sebuah tim tidak cukup kuat untuk menembus turnamen Pro Circuit dan akhirnya The International, tim tersebut akan sulit bertahan lama. Sayangnya, EVOS Esports sendiri masih tidak sanggup bersaing dengan tim Dota 2 lain di Asia Tenggara, termasuk BOOM Esports yang musim lalu menghadiri tiga Minor.

Seperti yang kami sebutkan di atas, EVOS Esports sendiri tetap akan jadi organisasi besar di Indonesia dan Asia Tenggara. Organisasi ini sudah menorehkan prestasi dan brand yang kuat di berbagai cabang seperti Mobile Legends, League of Legends, dan Arena of Valor. Sayangnya Dota 2 yang merupakan batu pijakan pertama organisasi ini harus mundur untuk cabang yang lebih menguntungkan. Karena pada akhirnya, esports tetaplah sebuah bisnis, dan sebuah bisnis tidak bisa berdiri hanya dari hubungan yang dekat antara pelakunya.

Baca juga: Wawancara dengan CEO EVOS Esports, Ivan Yeo

Artikel Terkait

Tags:
EVOS Esports