Team Liquid sama sekali tidak menurunkan level permainan mereka setelah Dota 2 The International 2017. Dengan rekor yang hampir sempurna, mereka berhasil meraih gelar juara Starladder i-League Invitational Season 3. Skuad Eropa ini otomatis berhak membawa pulang hadiah uang sebesar US$135.000 serta 150 poin Dota Pro Circuit perdana musim ini.
Pertandingan semifinal pertama mengadu Mineski dengan Complexity. Pada game pertama, Mineski menggunakan Timbersaw yang didukung oleh duet support Night Stalker dan Tusk. Complexity mencoba menantang dengan Chaos Knight yang didukung beberapa team fight. Namun keunggulan vision yang diberikan Night Stalker membuat Complexity kesulitan mencari team fight yang ideal, dan harus kalah di game pertama.
Complexity tidak mau kalah begitu saja. Pada game kedua, mereka mengambil Night Stalker dari draft Mineski. Mineski mencoba tetap menggunakan Timbersaw dan Tusk meskipun tidak memiliki penyedia vision. Namun komposisi team fight dari Complexity kali ini efektif dan membuat mereka bisa menyamakan kedudukan.
Namun upaya mereka harus terhenti sampai di situ. Memasuki game ketiga Mineski kembali mendapatkan Night Stalker, kali ini dengan Tinker yang mampu menguasai map dengan mudah. Kombinasi tersebut, ditambah dengan pushing power dari Jakiro serta damage dari Sven membuat Mineski bisa mengalahkan Complexity di game ketiga. Mineski maju ke final dengan skor 2-1.
Pada semifinal kedua, Team Liquid membuka game pertama menghadapi Team Secret dengan Broodmother. Team Secret mencoba membendung itu dengan menggunakan Timbersaw. Meskipun sempat bisa mengimbangi networth dan tekanan dari Team Liquid, namun beberapa manuver dan team fight yang solid membuat Team Liquid bisa merebut game pertama.
Pada game kedua, Team Secret sempat unggul berkat last pick Templar Assassin. Hampir sepanjang awal permainan Team Secret bisa melakukan snowball. Namun beberapa kesalahan krusial membuat mereka kehilangan momentum. Team Liquid perlahan bisa membalikkan keadaan, sampai akhirnya Team Secret sama sekali tidak bisa memenangkan team fight, dan harus gugur dari turnamen dengan skor 2-0. Team Liquid maju ke final menghadapi Mineski.
Meskipun di atas kertas tidak diunggulkan, Mineski mampu membuat hasil yang cukup mengejutkan di game pertama. Berkat rotasi dari Jabz yang menggunakan Clockwerk dan vision control yang solid sepanjang permainan, Mineski berhasil merebut game pertama dengan dominan.
Team Liquid membalas di game kedua dengan dua core yang aktif ditambah Terrorblade sebagai jaminan di late game. Mineski mencoba mengimbangi itu dengan Arc Warden yang didukung oleh Viper di garis depan. Hanya saja, rotasi serta tekanan yang diberikan Team Liquid membuat Arc Warden tertinggal. Miracle- yang menggunakan Terrorblade kemudian mengambil alih late game dan memenangkan game kedua untuk Team Liquid.
Team Liquid tidak melepas momentum kemenangan mereka. Pada game ketiga mereka kembali menang berkat kombinasi Invoker serta Lifestealer. Lalu di game keempat mereka menggunakan Anti-Mage dan menang dalam 20 menit. Team Liquid berhasil menjuarai turnamen dengan skor 3-1.
Dengan hasil di turnamen Minor Dota 2 pertama, Team Liquid memimpin perolehan poin Dota 2 Pro Circuit dengan 450 poin. Sementara di bawah mereka ada Mineski dengan 270 poin serta Complexity dan Team Secret dengan 90 poin.
Dota 2 Pro Circuit akan segera berlanjut akhir pekan ini. Kali ini, turnamen yang dipertandingkan adalah ESL One Hamburg yang merupakan turnamen Major. Team Liquid dan Team Secret juga menjadi salah satu peserta. Namun kali ini mereka akan menghadapi Evil Geniuses dan Virtus.Pro.
Sumber gambar: Starladder