Fase grup dan babak perempat final Arena of Valor World Cup berakhir hari Minggu lalu. Dari 12 tim yang ikut serta, hanya empat yang tersisa dan berhak menjadi calon juara dunia Arena of Valor tahun ini. Sayangnya, tahun ini Indonesia sekali lagi masih gagal memberikan kemenangan.

Tim Indonesia yang diwakili oleh EVOS Esports sudah dirundung masalah sejak sebelum turnamen dimulai. Dua pemain mereka, Mumuy dan Charlotte mengalami masalah dalam urusan VISA sehingga tidak bisa hadir di Los Angeles, Amerika Serikat. Karena itu sang pelatih Carraway dan pemain GGWP Wyvorz masuk menggantikan mereka.

Dalam turnamen, Indonesia berada satu grup dengan Vietnam dan Chinese Taipei. Karena menggunakan format round robin best of three, Wiraw dan kawan-kawan harus berhadapan dengan menang minimal sekali untuk bisa lolos ke fase playoff.

Dalam dua game menghadapi Vietnam, Indonesia mampu unggul dalam team fight. Sayangnya mereka tidak pernah berhasil mengkonversi kemenangan team fight menjadi objektif yang berarti. Sementara Vietnam selalu menemukan celah untuk melakukan split push dan memaksa Indonesia untuk selalu kembali mundur setelah team fight. Tekanan di map akhirnya membuat Indonesia kelabakan. Vietnam kemudian tinggal melakukan push untuk memenangkan pertandingan.

Taktik yang sama terjadi dua kali berturut-turut, membuat Indonesia harus mengaku kalah 2-0 dari Vietnam. Artinya untuk lolos dari grup tim Indonesia harus menang menghadapi Chinese Taipei.

Sayangnya itu tidak semudah yang dibayangkan. Chinese Taipei berhasil membantai Indonesia dengan dua game yang berlangsung kurang dari total 20 menit. Tim Indonesia harus gugur dari fase grup Arena of Valor World Cup 2018.

Setelah fase grup, Arena of Valor World Cup 2018 berlanjut ke fase playoff. Babak perempat final yang masih berformat single elimination dimainkan di hari Minggu kemarin. Empat tim akhirnya dinyatakan gugur, dan empat tim sisanya akan terus melaju ke babak berikutnya yang akan dimainkan minggu depan.