Apex Legends, Battle Royale Gado-Gado antara Titanfall, Overwatch dan Call of Duty
article-banner
Apex Legends, Battle Royale Gado-Gado antara Titanfall, Overwatch dan Call of Duty
Estu Putro Wibowo
Feb 07,2019
share
like

Apex Legends merupakan sebuah judul yang sangat mengejutkan. Muncul tanpa adanya isu pengembangan, game battle royale satu ini berhasil menguasai internet, dan sudah dimainkan oleh dua juta orang hanya dalam waktu satu hari saja.

Bisa dibilang Apex Legends menggunakan dua jurus marketing yang paling ampuh, yang pertama adalah “nama besar” dan yang kedua adalah “gratis”. Siapa sih yang tidak kenal dengan Respawn Entertainment yang didirikan oleh dua founder Infinity Wards, Jason West dan Vince Zampella? Kalau kamu tidak kenal, coba kamu mainkan Call of Duty 4: Modern Warfare, itu adalah game yang dibuat oleh Infinity Wards.

Hero Based Battle Royale

Apex Legends adalah battle royale dengan format hero based shooters, alias setiap orang bakal memiliki role dan skill masing-masing. Jadi dibandingkan dengan battle royale generik, dalam game ini kamu harus memperhatikan role apa saja yang sudah terisi dan role apa yang hendak kamu gunakan.

Saat ini terdapat delapan Legends (karakter) yang bisa kamu gunakan. Masing-masing Legends memiliki rolenya sendiri yang ditandai dengan tanda di samping character image. Tanda cross untuk support, ammo untuk assasult, shield untuk defender dan radar untuk tracker.

Sebenarnya role yang ada di Apex Legends tidak terlalu kaku seperti MOBA, tapi tidak ada salahnya kamu berusaha menyeimbangkan role yang ada di tim kamu. Sebagai contoh,kamu bisa saja menggunakan Gibraltar yang memiliki skill Dome of Protection untuk melindungi teman-temanmu, saat anggota tim lain sudah memilih Bloodhound atau Wraith.

Pertempuran di King’s Canyon

Apex Legends baru memiliki satu map yang dinamai King’s Canyon. Pada map ini kamu bisa bertempur melawan 57 orang lain dari 19 squad yang berbeda (setiap squad terdiri dari tiga orang). Setiap pertempuran dimulai dari pesawat yang menjadi titik terjun squadmu. Terdapat fitur follow yang memudahkan squad kamu dalam urusan mendarat bersama-sama.

Selain fitur follow game ini dilengkapi dengan fitur chat wheel yang kontekstual walaupun belum serapi seri Battlefield. Dengan chat wheel ini kamu bisa menunjuk beberapa lokasi, equipment, dan bahkan tempat kamu melihat musuh.

Apex Legends juga memberikan berbagai kemudahan lain, terutama ketika melakukan loot. Saat kamu sampai di titik pendaratan, game ini akan memberitahumu apakah kamu berada di lokasi yang dipenuhi barang bagus atau tidak. Hal ini ditandai dengan tulisan high tier loot pada bagian bawah nama lokasi.

Untuk ukuran map King’s Canyon tidak bisa disamakan dengan map battle royale lainnya, karena ukurannya yang cenderung kecil. Tapi Respawn Entertainment membuat King’s Canyon dengan desain yang mirip-mirip dengan map Call of Duty dan Titanfall. Kamu akan menemukan banyak sekali bangunan yang bisa diakses dari berbagai arah dan sedikit vertical combat di mana-mana yang menjurus ke Titanfall.

Untuk urusan senjata, kamu bakal menemukan nama-nama familiar dari Titanfall. Seperti misalnya Hemlok dan V74-Flatline. Beberapa senjata dengan nama sama tersebut memiliki reaksi ataupun perilaku yang sama dengan saudara jauhnya di Titanfall.

Menekankan Kerjasama Tim

PUBG, Rule of Survivor, dan Free Fire memang sudah menawarkan kerjasama tim yang cukup intens, tapi Apex Legends meningkatkan intensitas tersebut ke tingkat yang lebih tinggi. Mustahil rasanya untuk memenangkan pertempuran hanya dengan mengandalkan aim atau camping di satu tempat.

Kamu harus bekerjasama dengan anggota squadmu, karena masing-masing Legends memiliki skill yang menguntungkan bila digabungkan dengan skill Legends lainnya. Sebagai contoh, kamu bisa menggabungkan Zipline Gun milik Pathfinder dengan Dome Protection miliki Gibraltar, agar kamu bisa menjangkau high ground dan melepaskan shield begitu kamu diserang dari berbagai arah.

Selain kombinasi skill, kamu juga akan tahu kalau teman kamu menembak atau terluka melalui ikon karakter mereka dan berbagai percakapan otomatis yang terjadi di antara kalian. Percakapan otomatis tersebut berisikan banyak hint mengenai kondisi pertempuran, termasuk kondisi tim musuh.

Comeback Mechanism yang Lebih Baik

Sistem comeback mechanism Apex Legends menghadirkan sebuah twist yang berbeda ketimbang battle royale lainnya. Biasanya kamu hanya memiliki satu buah comeback mechanism, yaitu revive yang bisa dilakukan selama kamu terkena status knock out dan bermain di mode Duo atau Squad. Di Apex Legends walaupun kamu sudah terbunuh, kamu masih bisa melakukan respawn di berbagai respawn point yang banyak tersebar di map.

Untuk melakukan respawn yang perlu kamu lakukan adalah mengambil friendly banner yang ada di loot box yang akan kamu jatuhkan ketika mati. Saat kamu sudah mendapatkan friendly banner kamu bisa mendatangi respawn point untuk memanggil temanmu yang sudah mati.

Walaupun kamu akan muncul tanpa equipment, setidaknya sistem respawn ini menjadikan kegiatan menonton dan menunggu squad di dalam match lebih rewarding ketimbang biasanya.

Apakah Ada Turnamennya?

Sampai saat ini EA belum banyak berbicara mengenai backend atau room management dari Apex Legends. Tapi mengingat potensi yang dimiliki Apex Legends, EA dan Respawn Entertainment harusnya membuat room management untuk turnamen atau minimal mengorganisir para event organizer yang berniat membuat turnamen Apex Legends.

Potensi yang kami maksud di atas adalah, banyaknya jumlah pemain dan penonton yang berminat terhadap Apex Legends dan mekanisme permainan yang bisa dipertandingkan dengan mudah. Kami rasa Apex Legends lebih dari siap untuk menjadi sebuah cabang esports tersendiri ketimbang PUBG di masa awal peluncurannya.

Menurut berita yang muncul di Dexetro Twitch dan Respawn Entertainment berencana menggelar turnamen Apex Legends invitation bagi para Twitch streamer untuk wilayah Amerika dan Eropa.

Turnamen tersebut bakal disiarkan pada kanal Twitch Rivals pada tanggal 12 dan 19 Februari 2019, jam 12:00 AM dan jam 04:00 AM.

Artikel Terkait

Tags: